Diguncang Aksi Demo, Investor Takut & IHSG Ambruk 1,26%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
24 September 2019 12:46
Indonesia Sedang ‘Kacau’
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Kondisi Indonesia yang sedang ‘kacau’ menjadi faktor yang membuat pelaku pasar saham tanah air gelisah dan melakukan aksi jual. Kemarin, lautan demo membara di berbagai titik di Indonesia terkait dengan beberapa isu seperti pengesahan revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK). Gedung DPR menjadi salah satu saksi bisu dari aksi demonstrasi yang berlangsung ricuh ini.

Walau sudah didemo habis-habisan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak bergeming. Jokowi sudah memantapkan hati untuk tidak merevisi UU KPK yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada pekan lalu. Meski ribuan mahasiswa turun ke jalan di berbagai penjuru di Indonesia dan salah satu tuntutannya adalah merevisi UU KPK, Jokowi tetap bertahan pada sikapnya.

"Enggak ada," kata Jokowi saat ditanya oleh pewarta soal rencana penerbitan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) terkait KPK, Senin (23/9/2019).

Selain revisi UU KPK, aksi demo juga digelar guna menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Sejauh ini, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih ngotot ingin mengesahkan RUU KUHP di penghujung masa jabatannya, walaupun sejatinya Jokowi telah meminta agar DPR periode ini tidak mengesahkan RUU tersebut seiring dengan banyaknya penolakan dari kalangan masyarakat.

Berbicara di depan Jokowi dan sejumlah menteri Kabinet Kerja, Ketua DPR Bambang Soesatyo menjelaskan pentingnya pengesahan revisi kitab hukum tersebut. Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo bahkan mengklaim, revisi KUHP bisa menjadi jawaban dari keinginan Jokowi yang menginginkan peraturan perundang-undangan di Indonesia lebih simpel dan tidak rumit. 

"Kami hanya ingin menjawab keinginan Pak Presiden bahwa UU seharusnya simpel. Untuk itu, KUHP ini adalah jawabannya sebagai buku induk UU Hukum Pidana," kata Bamsoet kemarin (23/9/2019).

"Kita susun ini, 7 presiden tidak selesai, 19 menteri Hukum dan HAM tidak selesai. Dan ini kita diujung apakah kita selesaikan," kata Politikus Partai Golkar itu.

Pada hari ini, aksi demo masih terjadi. Saat ini, massa sudah kembali menyemut di Gedung DPR. Melansir CNN Indonesia, aksi demonstrasi di Gedung DPR pada hari ini akan menghadirkan massa yang lebih banyak dari kemarin.

Untuk diketahui, ketidakpastian memang merupakan salah satu ‘musuh’ utama dari pelaku pasar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular