Resesi, Resesi, Resesi! Harga Emas Terbang Lagi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
23 September 2019 20:40
German Menuju Resesi Teknikal
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Tidak hanya AS, Eropa juga mendapat ancaman yang sama. Data terbaru yang dirilis hari ini menunjukkan pelambatan aktivitas bisnis (sektor manufaktur dan jasa) di Benua Biru yang tercermin dari angka indeks yang dirilis IHS Markit. 

Indeks ini merupakan hasil survei dari manajer pembelian sehingga disebut juga purchasing managers' index (PMI). Angka 50 menjadi ambang batas, di atas 50 menunjukkan ekspansi atau peningkatan aktivitas, sementara di bawah 50 menunjukkan kontraksi atau aktivitas yang memburuk.

Aktivitas manufaktur zona euro mengalami pelambatan delapan bulan beruntun. Di bulan September, Markit melaporkan angka indeks di level 45,6, turun dari sebelumnya 47,0. Sektor jasa juga melambat menjadi 52,5, dari sebelumnya 54,8. 

Sementara Perancis, negara dengan ekonomi terbesar kedua di zona euro juga dilaporkan mengalami pelambatan aktivitas bisnis. Sektor manufaktur dilaporkan melambat menjadi 50,3 dari sebelumnya 51,1, sementara sektor jasa melambat menjadi 51,6 dari sebelumnya 53,4. 



Kemudian yang paling parah, Jerman, sebagai negara dengan nilai ekonomi terbesar di zona euro dan Eropa dilaporkan mengalami kontraksi sektor manufaktur dalam sembilan beruntun. Markit melaporkan manufaktur PMI bulan September sebesar 41,4, turun dari bulan sebelumnya 43,5.

Sementara sektor jasa meski masih berekspansi mengalami pelambatan menjadi 52,5 dari sebelumnya 54,8. 

Akibat terus memburuknya ekonomi Jerman, resesi teknikal kini mulai mengancam.


Pertumbuhan ekonomi Negeri Panser di kuartal II-2019 mengalami kontraksi sebesar 0,1% secara kuartalan atau quarter-on-quarter. Dengan aktivitas manufaktur yang terus memburuk, maka di kuartal III-2019 Jerman berpeluang besar kembali mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi, sehingga bisa disebut mengalami resesi teknikal. 

Rilis data dari zona euro hari ini membuat emas yang sebelumnya melemah ke level US$ 1.511/troy ons langsung berbalik menguat. Resesi sekali lagi menjadi "kata sakti" yang bisa membuat harga emas terus berkilau.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular