Bunga Acuan BI Turun, Bunga Bank Kapan?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 September 2019 18:49
Penurunan bunga acuan, tentu bisa membuat bank menambah kapasitasnya dalam menyalurkan kredit.
Foto: Konferensi hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (CNBC Indonesia/Cantika Adinda Putri)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) telah tiga kali berturut-turut menurunkan suku bunga sebesar 75 bps, saat ini suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 5,25%.

Keputusan ini diharapkan dapat memicu perbankan juga akan menurunkan suku bunga deposito dan kreditnya. Penurunan bunga acuan, tentu bisa membuat bank menambah kapasitasnya dalam menyalurkan kredit.

"Sehingga demand dan supply akan mendorong kredit dan pembiayaan. Memang kita harapkan bank-bank juga akan menurunkan suku bunga deposito dan kreditnya," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

Apabila perbankan bisa menurunkan bunga kredit dan depositonya, sambung Perry, tentu dapat mendorong penyaluran kredit, meskipun akan membutuhkan waktu. Namun, Perry meminta agar secepatnya dilakukan.

"Tapi jangan lama-lama. Supaya tidak hanya kapasitas kredit naik, permintaan kredit juga naik. Sehingga investasi naik, konsumsi naik. Pertumbuhan ekonomi naik," paparnya.

Bank Indonesia mencatat bunga kredit sejak Desember 2018 sampai dengan Juni 2019, sudah turun 18 basis point (bps). Sementara pada Juli 2019 sampai Agustus 2019, sudah turun 4 bps.

"Kita mengharapkan lebih turun lagi. Dan lebih cepat lagi, supaya ekonomi terus bergerak," kata Perry.

Meski begitu, harus diakui suku bunga kredit perbankan saat ini masih begitu tinggi di angka double digit. Bahkan, suku bunga kredit perbankan domestik jauh lebih tinggi ketimbang negara tetangga.

Berdasarkan data Suku Bunga Dasar Kredit Perbankan (SBDK) di OJK, tercatat bunga KPR 10 bank besar masih di 12,5%. Di mana suku bunga KPR bank ini cukup tinggi.

Mengintip data mortgage interest rate percentages di Asia, bunga KPR di Indonesia masuk jajaran tertinggi. Dengan rata-rata 12% Indonesia masuk peringkat ke-6. Sementara India hanya 9,45%, Vietnam 8,85%, Thailand 5,72%, Malaysia 4,53%, Singapura 2,5%.

Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung, mengharapkan dengan penurunan bunga acuan yang telah 3 kali dilakukan maka bunga kredit bisa turun lagi.

"Mudah-mudahan dengan BI 7-Day RR turun 3 kali ini, suku bunga kredit di semua sektor, transmisinya terjadi," kata Juda di Kantor BI, Jumat (20/9/2019).

Juda menegaskan bahwa penurunan suku bunga bank sentral memang cepat atau lambat akan ditranmisikan ke jalur suku bunga bank. Namun, hal tersebut memang membutuhkan waktu.

"[Bukan] Besok diturunkan [bunga acuan], turun, bank langsung turun. Biasanya perlahan, baru mereka menyesuaikan," katanya.

"Secara agregat sudah terjadi penurunan deposito dan kredit. Full Adjustment butuh waktu, mengikuti delta suku bunga kebijakan, butuh waktu. Selama ini akan ikut, pasti akan ke-transmisi dengan baik, memang waktunya tidak bisa segera," tutup Juda.


Butuh Waktu Lama Penyesuaian Bunga Kredit
[Gambas:Video CNBC]

(hps/hps) Next Article Paruh Kedua, Terbuka Ruang BI Pangkas Bunga Acuan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular