
Diganti Rini, Dirut Kimia Farma Kini Verdi Budidarmo
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
18 September 2019 12:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) emiten farmasi BUMN, PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) menyetujui seluruh agenda RUPSLB hari ini.
Tiga agenda yang seluruhnya mendapat persetujuan pemegang saham, adalah Penambahan Modal Perseroan Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD)/rights issue, perubahan anggaran dasar, dan perubahan Pengurus Perseroan.
"Dengan disetujuinya Penambahan Modal Perseroan Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu maka Kimia Farma akan mengeluarkan saham baru dari Perseroan. Hal tersebut diambil dalam rangka penambahan modal Perseroan," kata manajemen Kimia Farma dalam keterangan resmi, usai RUPSLB di Jakarta, Rabu (18/9/2019).
RUPSLB ini juga menyetujui pemberhentian Direktur Utama Honesti Basyir dan Direktur Keuangan Kimia Farma IGN Suharta. Kementerian BUMN menyebutkan, Honesti dan Suharta akan ditetapkan sebagai Direktur Utama dan Direktur Keuangan di perusahaan induk holding farmasi, Bio Farma.
Tiga BUMN yang akan bergabung dalam satu naungan adalah PT Bio Farma (Persero), KAEF, dan PT Indofarma Tbk (INAF). Pemerintah berharap pembentukan Holding BUMN Farmasi dapat membuat kinerja perusahaan lebih kokoh, mempermudah akses terhadap investasi yang berujung pada ekspansi bisnis.
"Holding farmasi akan selesai September atau Oktober 2019," kata Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro, di tempat yang sama. Wahyu mewakili pemegang saham mayoritas, yaitu Menteri BUMN, Rini Soemarno.
Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi Kimia Farma yang terbaru:
DEWAN KOMISARIS
(wed/wed) Next Article Semua Obat Sirup Ditarik, Bagaimana Nasib Kimia Farma (KAEF)
Tiga agenda yang seluruhnya mendapat persetujuan pemegang saham, adalah Penambahan Modal Perseroan Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD)/rights issue, perubahan anggaran dasar, dan perubahan Pengurus Perseroan.
"Dengan disetujuinya Penambahan Modal Perseroan Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu maka Kimia Farma akan mengeluarkan saham baru dari Perseroan. Hal tersebut diambil dalam rangka penambahan modal Perseroan," kata manajemen Kimia Farma dalam keterangan resmi, usai RUPSLB di Jakarta, Rabu (18/9/2019).
RUPSLB ini juga menyetujui pemberhentian Direktur Utama Honesti Basyir dan Direktur Keuangan Kimia Farma IGN Suharta. Kementerian BUMN menyebutkan, Honesti dan Suharta akan ditetapkan sebagai Direktur Utama dan Direktur Keuangan di perusahaan induk holding farmasi, Bio Farma.
Tiga BUMN yang akan bergabung dalam satu naungan adalah PT Bio Farma (Persero), KAEF, dan PT Indofarma Tbk (INAF). Pemerintah berharap pembentukan Holding BUMN Farmasi dapat membuat kinerja perusahaan lebih kokoh, mempermudah akses terhadap investasi yang berujung pada ekspansi bisnis.
"Holding farmasi akan selesai September atau Oktober 2019," kata Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro, di tempat yang sama. Wahyu mewakili pemegang saham mayoritas, yaitu Menteri BUMN, Rini Soemarno.
Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi Kimia Farma yang terbaru:
DEWAN KOMISARIS
- Komisaris Utama: Untung SusenoSutarjo
- Komisaris Independen: WahonoSumaryono
- Komisaris Independen: Nurrachman
- Komisaris: SubandiSardjoko
- Komisaris: ChrismaAryaniAlbandjar
- Direktur Utama: Verdi Budidarmo
- Direktur Keuangan: Pardiman
- Direktur Pengembangan Bisnis: Imam Fathorrahman
- Direktur Produksi dan Supply Chain: Andi Prazos
- Direktur Umum dan Human Capital: Dharma Syahputra
(wed/wed) Next Article Semua Obat Sirup Ditarik, Bagaimana Nasib Kimia Farma (KAEF)
Most Popular