
Kinerja KAEF & INAF Kompak Loyo, Holding Farmasi Jadi Solusi?
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
18 September 2019 11:44

Kinerja keuangan PT Indofarma Tbk (INAF) bahkan lebih parah dari KAEF. Pasalnya perusahaan yang awalnya mencatatkan rapor biru pada semester I-2018, kini malah membukukan rapor merah alias merugi.
Melansir laporan keuangan, sepanjang paruh pertama 2019 perusahaan membukukan total kerugian sebesar Rp 24,36 miliar, dari sebelumnya mengantongi keuntungan senilai Rp 253,19 juta di semester I-2018.
Performa bottom line perusahaan ambrul karena total pendapatan perusahaan turun disertai dengan pos kerugian lainnya dengan nilai yang sangat besar.
Hingga akhir tahun 2019, total pemasukan INAFÂ anjlok 12,04% secara tahunan ke level Rp 368,81 milar dari periode yang sama tahun lalu berada di level Rp 419,29 miliar. Pemasukan perusahaan terkoreksi karena penjualan lokal obat ethical turun 29,31% YoY, dari Rp 284,31 miliar menjadi Rp 200,97 miliar.
Kemudian, momok lain yang merontokkan laba perusahaan adalah pos lain-lain yang pada semester I-2019 membukukan kerugian Rp 482,8 juta. Padahal di semester I-2019, pos yang sama mencatatkan keuntungan Rp 444,12 juta.
Dengan kinerja keuangan KAEF dan INAF yang sama-sama tertekan, apakah pembentukan Holding BUMN farmasi dapat menjadi obat mujarab?
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas)
Melansir laporan keuangan, sepanjang paruh pertama 2019 perusahaan membukukan total kerugian sebesar Rp 24,36 miliar, dari sebelumnya mengantongi keuntungan senilai Rp 253,19 juta di semester I-2018.
Performa bottom line perusahaan ambrul karena total pendapatan perusahaan turun disertai dengan pos kerugian lainnya dengan nilai yang sangat besar.
Kemudian, momok lain yang merontokkan laba perusahaan adalah pos lain-lain yang pada semester I-2019 membukukan kerugian Rp 482,8 juta. Padahal di semester I-2019, pos yang sama mencatatkan keuntungan Rp 444,12 juta.
Dengan kinerja keuangan KAEF dan INAF yang sama-sama tertekan, apakah pembentukan Holding BUMN farmasi dapat menjadi obat mujarab?
TIM RISET CNBC INDONESIA
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular