
Dibebani Saham Konsumer, IHSG Cuma Bisa Naik Tipis

Sejatinya, penguatan IHSG bisa lebih tinggi jika saham-saham konsumer tak dilego pelaku pasar. Per akhir sesi satu, indeks sektor barang konsumsi melemah sebesar 0,23%.
Untuk diketahui, dalam tiga hari perdagangan terakhir indeks sektor barang konsumsi selalu mencetak koreksi. Jika ditotal, koreksi dalam tiga hari perdagangan tersebut adalah sebesar 0,49%.
Saham-saham konsumer terus dilego pelaku pasar seiring dengan rilis data penjualan barang-barang ritel yang mengecewakan. Melansir Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI) pada hari Selasa (10/9/2019), penjualan barang-barang ritel periode Juli 2019 hanya tercatat tumbuh sebesar 2,4% secara tahunan (year-on-year/YoY), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu (Juli 2018) yang sebesar 2,9%.
Untuk bulan Agustus, angka sementara menunjukkan bahwa penjualan barang-barang ritel hanya tumbuh 3,7% YoY, jauh di bawah pertumbuhan pada Agustus 2018 yang mencapai 6,1%.
Sebagai catatan, sudah sedari Mei 2019 pertumbuhan penjualan barang-barang ritel tak bisa mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan pada bulan Juni, penjualan barang-barang ritel terkontraksi 1,8% secara tahunan. Pada Juni 2018, diketahui ada pertumbuhan sebesar 2,3%.
Saham-saham konsumer yang dilego pelaku pasar pada perdagangan hari ini di antaranya: PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (-1,47%), PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (-1,32%), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (-1,18%), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk/SIDO (-0,84%), dan PT HM Sampoerna Tbk/HMSP (-0,35%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
