Karyawan Tinggal 6, Begini Kinerja BTEL Semester I-2019

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
11 September 2019 17:38
Jika kondisi tersebut bertahan hingga akhir tahun, maka genap satu dekade BTEL selalu mencatatkan kerugian.
Foto: esia Bakrie Telecom (detikINET/Rou)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) akhirnya merilis laporan keuangan semester I-2019, di mana perusahaan masih belum mampu keluar dari jeratan rapor merah. Jika kondisi tersebut bertahan hingga akhir tahun, maka genap satu dekade BTEL selalu mencatatkan kerugian.

Sepanjang paruh pertama tahun ini, emiten telekomunikasi asuhan Grup Bakrie mencatatkan rugi bersih mencapai Rp 91,75 miliar. Akan tetapi, sejatinya kerugian tersebut turun jika dibandingkan dengan kerugian semester I-2018 yang mencapai Rp 540,11 miliar.

BTEL masih membukukan kerugian karena tingginya beban keuangan dan beban karyawan, serta rendahnya tingkat pemasukan perusahaan.

Momok utama dari rapor merah BTEL adalah beban keuangan yang mencapai Rp 217,17 miliar. Beban keuangan perusahaan tinggi mengingat porsi total utang yang melebihi total aset.

Hingga akhir Juni 2019, total utang BTEL mencapai Rp 16,16 triliun, sedangkan total aset perusahaan hanya Rp 714,61 miliar. Alhasil, perusahaan terpaksa membukukan nilai buku ekuitas negatif mencapai Rp 15,44 triliun.

Sebagai informasi, BTEL mencatatkan nilai buku ekuitas negatif sejak tahun 2013. Jika nilai buku ekuitas suatu perusahaan sudah negatif lebih dari 3 tahun berturut-turut sudah merupakan indikasi adanya financial distress atau kesulitan keuangan.

Lebih lanjut, uniknya meskipun karyawan BTEL di semester I-2019 hanya tersisa 6 orang, beban karyawan justru melesat lebih dari dua kali lipat (114,61% YoY) menjadi Rp 4,13 miliar. Padahal merujuk laporan keuangan semester i-2018 dengan total karyawan 23 orang, beban yang tercatat hanya Rp 1,92 miliar.

Sementara itu, pada paruh pertama perusahaan hanya dapat mengantongi pemasukan sebesar Rp 3,91 miliar atau turun 11,2% secara tahunan. Pendapatan bahkan jauh lebih kecil dibandingkan rugi yang dicatatkan BTEL. Sedih..

Di lain pihak, kerugian BTEL lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, karena perusahaan mampu mencatatkan laba atas selisih mata uang senilai Rp 131,46 miliar dari sebelumnya rugi sebesar Rp 431,9 miliar.

TIM RISET CNBC INDOENSIA
(dwa/hps) Next Article Nasib BTEL: Aset Cuma Rp 4,5 M, tapi Utang Rp 9,67 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular