Disuspensi & Lapkeu Disclaimer, Ini Penjelasan Bakrie Telecom

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
31 May 2019 18:37
manajemen BTEL buka suara dan menyampaikan bahwa opini disclaimer diberikan karena proses restrukturisasi Wesel Senior oleh Bakrie Telecom Pte. Ltd
Foto: Esia/Detikcom
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan sesi II Senin (27/5/2019), Bursa Efek Indondesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan emiten telekomunikasi asuhan Grup Bakrie, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL).

Dalam keterbukaan informasi, BEI menyebutkan alasan suspense BTEL kali ini adalah karena perusahaan memperoleh 'Opini Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer)' dari akuntan public (KAP) selama 2 tahun berturut-turut, yaitu periode 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017.

Menanggapi keputusan tersebut, manajemen BTEL buka suara dan menyampaikan bahwa opini disclaimer diberikan karena proses restrukturisasi Wesel Senior oleh Bakrie Telecom Pte. Ltd belum selesai atau masih dalam tahap finalisasi.

Alhasil, KAP menilai perusahaan belum memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban berdasarkan perjanjian perdamaian yang telah disahkan dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 9 Desember 2014.

Manajemen perusahaan menambahkan bahwa aktifitas bisnis BTEL masih berjalan seperti biasa dan terkait proses restrukturisasi tersebut, perusahaan terus menjalin komunikasi dengan para kreditur agar dapat segera diselesaikan.

Perusahaan juga akan menyelenggarakan public expose insidentil untuk memberikan penjelasan terkait isu di atas.

Sebagai informasi opini disclaimer umumnya diberikan ketika KAP merasa bahwa ruang lingkup pemeriksaannya dibatasi sehingga auditor tidak melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar audit yang berlaku.

Alasan lainnya termasuk meragukan nilai yang disajikan pada laporan keuangan, perusahaan sedang menjalani kasus hukum, dan atau auditor tidak yakin atas keberlangsungan bisnis perusahaan di masa mendatang.
(dwa/hps) Next Article Nasib BTEL: Aset Cuma Rp 4,5 M, tapi Utang Rp 9,67 T

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular