
Perhatian! Tampaknya IHSG Gagal Menguat 5 Hari Beruntun

Sayang, aksi jual atas saham-saham konsumer membuat IHSG kini harus menghuni zona merah. Hingga berita ini diturunkan, indeks sektor barang konsumsi melemah sebesar 0,14%, menjadikannya indeks sektoral dengan kontribusi negatif terbesar ketiga bagi IHSG.
Untuk diketahui, sepanjang hari ini indeks sektor barang konsumsi cenderung ditransaksikan di zona hijau, sebelum kini tegrelincir ke zona merah.
Saham-saham konsumer dilego pelaku pasar seiring dengan rilis data penjualan barang-barang ritel yang mengecewakan.
Melansir Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI) pada hari ini, penjualan barang-barang ritel pada periode Juli 2019 hanya tercatat tumbuh sebesar 2,4% secara tahunan (year-on-year/YoY), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu (Juli 2018) yang sebesar 2,9%.
Untuk bulan Agustus, angka sementara menunjukkan bahwa penjualan barang-barang ritel hanya tumbuh 3,7% YoY, jauh di bawah pertumbuhan pada Agustus 2018 yang mencapai 6,1%.
Sebagai catatan, sudah sedari Mei 2019 pertumbuhan penjualan barang-barang ritel tak bisa mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan pada bulan Juni, penjualan barang-barang ritel terkontraksi 1,8% secara tahunan. Pada Juni 2018, diketahui ada pertumbuhan sebesar 2,3%.
Seiring dengan kuatnya indikasi bahwa daya beli masyarakat Indonesia sedang berada di level yang rendah, saham-saham konsumer dilego pelaku pasar.
Saham-saham konsumer yang dilego pelaku pasar pada perdagangan hari ini di antaranya: PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk/SIDO (-1,22%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-0,95%), PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (-0,94%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-0,89%), dan PT Kimia Farma Tbk/KAEF (-0,66%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas)
