Internasional

Arab Saudi Ganti Lagi Menteri Perminyakan

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
09 September 2019 14:44
Arab Saudi kembali mengganti menteri perminyakan dengan figur baru
Foto: Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih menghadiri konferensi pers di Wina, Austria. (AP Photo/Ronald Zak, File)
Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi kembali mengganti menteri perminyakan dengan figur baru. Sebelumnya, negara ini sudah mengganti menteri perminyakan dua kali dalam tiga tahun terakhir.

Khalid al-Falih akhirnya digantikan oleh Pangeran Abdulaziz bin Salman bin Abdulaziz al-Saud. Pangeran Abdulaziz adalah saudara tiri Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan telah menjadi anggota delegasi Arab Saudi untuk OPEC selama bertahun-tahun.

Menurut sejumlah pihak pergantian ini terkait dengan Initial Public Offering (IPO) Saudi Aramco. IPO BUMN Saudi ini diperkirakan akan menjadi yang terbesar di tahun 2019.


"Khalid al-Falih tidak pernah antusias tentang IPO untuk Aramco," kata seorang sumber senior OPEC kepada CNN Business sebagaimana dilansir CNBC Indonesia, Senin (9/9/2019).

Minggu lalu, al-Fatih juga diganti dari posisinya sebagai Pemimpin di Saudi Aramco. Ketika lengser, al-Falih memposting di Twitternya, memberi selamat kepada ketua yang baru, Yasir Al Rumayyan sambil mengatakan bahwa pengangkatannya adalah "sebagai langkah penting untuk mempersiapkan perusahaan dalam penawaran umum".

Sementara itu, IPO parsial Aramco diumumkan pada 2016. Awalnya IPO tersebut direncanakan untuk 2018, tetapi tidak pernah terwujud karena kekhawatiran tentang potensi litigasi di Amerika Serikat dan skeptisisme di kalangan investor atas ambisi Putra Mahkota untuk kesepakatan yang membuat Aramco bervaluasi senilai US $ 2 triliun.

Sebagaimana dilaporan dari Wall Street Journal bulan lalu, rencana privatisasi dihidupkan kembali setelah reaksi positif dari investor terhadap penjualan obligasi Aramco pada April.


Di Agustus, Saudi Aramco melaporkan bahwa labanya turun 12% di paruh pertama 2019 menjadi US $ 46,9 miliar karena melemahnya harga minyak global.
Meskipun jatuh, Aramco masih menjadi perusahaan paling menguntungkan di dunia.

Pangeran Abdulaziz akan muncul pertama kalinya sebagai menteri perminyakan pada wawancara di Kongres Energi Dunia di Abu Dhabi minggu ini.

Pejabat Uni Emirat berkomentar terkait pengangkatan Pangeran Abdulaziz. "Saya pikir itu adalah gagasan positif ke pasar bahwa seseorang seperti Pangeran Abdulaziz menjabat (menteri perminyakan) dengan semua sejarah OPEC yang dimilikinya," kata Suhail Al Mazrouei, menteri energi untuk Uni Emirat Arab.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Saudi Aramco Segera IPO 11 Desember

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular