
Stok Malaysia Menipis, Harga CPO Masih Bisa Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini bursa Malaysia libur memperingati ulang tahun Yang Dipertuan Agong. Oleh karena itu, harga minyak sawit mentah (CPO) di bursa komoditas Negeri Jiran yang menjadi acuan tidak bergerak.
Akhir pekan lalu, harga CPO di bursa derivatif Malaysia ditutup menguat 0,87% ke RM 2.201/metrik ton. Saat bursa dibuka kembali, ada kemungkinan harga CPO bisa bergerak naik.
Berdasarkan analisis teknikal, harga CPO masih berpeluang mencapai level resisten di RM 2.219-2.254/metrik ton. Faktor fundamental mendukung pergerakan CPO ke arah sana.
Menurut survei Reuters, stok CPO Malaysia turun 7,1% menjadi 2,2 juta ton. Penurunan ini merupakan yang terdalam sejak sejak Juli 2018.
Penurunan stok CPO Malaysia disinyalir sebagai akibat dari peningkatan ekspor. Output minyak sawit Malaysia pada Agustus 2019 naik 1,8% dari bulan sebelumnya mencapai 1,77 juta ton. Tertinggi sejak Desember tahun lalu.
Peningkatan ekspor komoditas ini diakibatkan oleh tingginya permintaan dari dua negara importir utama yaitu India dan China. Walau sempat turun karena peningkatan tarif impor yang dikenakan India untuk minyak sawit olahan, permintaan minyak sawit dari China masih tinggi.
Tarif yang dikenakan China untuk produk minyak kedelai AS, membuat Negeri Tirai Bambu harus mencari produk substitusinya yaitu minyak sawit. Sehingga masih ada peluang harga minyak sawit di bursa acuan Malaysia naik beberapa hari ke depan.
Sejak perang dagang AS-China, berbagai harga komoditas bergerak fluktuatif. Adanya isu kopi darat China dan AS Oktober nanti akan turut menentukan apakah harga komoditas ini masih berpotensi naik atau justru sebaliknya. Mari kita nantikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(Tirta Widi Gilang Citradi/aji) Next Article Mantap, Harga Batu Bara Melonjak Nyaris 7% Pekan Lalu!