Kisah di Balik Kandasnya Mega Merger Axiata-Telenor

tahir saleh, CNBC Indonesia
09 September 2019 10:08
Kandasnya Mimpi Jadi Emiten Telco Terbesar
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Pada Mei lalu, Axiata dan Telenor mengejutkan pasar global dengan rencana menggabungkan aset telekomunikasi mereka di Asia untuk menciptakan raksasa bisnis telekomunikasi Asia.

Untuk itu, mereka akan membuat holding company (Mergedco) di mana Telenor akan memegang saham mayoritas 56,5% sementara Axiata akan memegang 43,5%.

Gunn Wærsted, Chairman Telenor Group, saat itu mengatakan dengan penggabungan ini, MergedCo akan memiliki hampir 300 juta pelanggan dan menjadi salah satu perusahaan infrastruktur seluler terbesar di Asia yang mengoperasikan sekitar 60.000 menara di seluruh Asia.

"Hari ini [Senin 6 Mei] kami mengumumkan bahwa Telenor dan Axiata sedang dalam diskusi tentang bergabungnya kekuatan di Asia, salah satu kawasan paling dinamis dan inovatif di dunia," kata Gunn dalam siaran pers.

MergedCo akan memiliki kantor pusat operasional di Kuala Lumpur, Malaysia, dan akan terdaftar di bursa saham internasional, juga Bursa Efek Malaysia. Di Negeri Jiran itu, MergedCo juga bertujuan untuk menggabungkan Celcom dan Digi, dengan MergeCo sebagai pemilik saham mayoritas.

Manajemen Telenor mengungkapkan, dengan menyatukan dua organisasi yang kuat, maka akan ada peluang sinergi yang diperkirakan nilainya mencapai US$ 5 miliar atau 43 miliar krona Norwegia (NOK). Nilai tersebut setara dengan sekitar Rp 71 triliun, dengan asumsi kurs Rp 14.200/US$ dan kurs NOK Rp 1.641.

(tas/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular