Round Up

Emiten Telekomunikasi Moncer Gegara Jual Menara

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
08 September 2019 10:28
Emiten telekomunikasi mencatatkan penguatan setidaknya pada pekan ini.
Foto: Ist/cnnindonesia.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten telekomunikasi mencatatkan penguatan setidaknya pada pekan ini. PT Indosat Tbk (ISAT), PT XL Axiata Tbk hingga PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) harga sahamnya sempat melesat di pekan ini.

Salah satu katalis positif yang mendongkrak penguatan harga saham emiten telekomunikasi, terutama ISAT dan EXCL adalah kabar bahwa perusahaan sedang melakukan persiapan untuk menjual menara telekomunikasi (Base Tranceiver Station/BTS).

ISAT sendiri menggelar lelang 3.100 menara miliknya untuk mendapatkan dana segar.

Proses lelang saat ini dalam tahap due dilligence dan lima perusahaan menara kabarnya berminat ikut dalam tender.

Kabar di pasar yang masih ditelusuri, beberapa yang berminat adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui anak usaha Protelindo, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Centratama Telekomunikasi (CENT), dan PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR).

Harga per menara milik Indosat dimungkinkan berada di sekitar US$140.000-US$150.000 dalam lelang kali ini. Angka ini berkaca pada transaksi Indosat-TBIG pada 2013, serta transaksi yang dilakukan XL Axiata dengan SUPR pada 2014, dan XL-Protelindo pada 2016. Jika pasar bisa menyerap, itu artinya merupakan harga wajar. Kewajaran harga dilihat nanti besaran pada pemanfaatannya. 

Pada 2013, Indosat melepas 2.500 menaranya ke Tower Bersama senilai US$ 406 juta (sebelum dikenakan beberapa penyesuaian harga). Dari total nilai akuisisi tersebut, sebesar 17,98% atau US$73 juta dibayar dalam bentuk saham dari perusahaan menara itu.

Sepanjang tahun 2019, ISAT diketahui memang memasang target belanja modal hingga Rp 10 triliun, di mana untuk memperoleh target tersebut manajemen perusahaan sedang dalam proses mengkaji penerbitan saham baru (right issue) selain penjualan sejumlah menara BTS.

"Protelindo yang didukung oleh Djarum Group, bersama Telkom Group milik negara, telah menunjukkan minat untuk mengakuisisi beberapa aset menara telekomunikasi dari Indosat," kata tiga orang yang mengetahui perkembangan kabar ini, dikutip Dealstreetasia.com.

Anggaran belanja modal perusahaan tahun ini diperuntukkan untuk membangun sebanyak 18.000 menara BTS jaringan 4G.

Lebih lanjut, sama halnya dengan ISAT, EXCL juga sedang dalam tahap persiapan menjual beberapa menara BTS yang dianggap tidak lagi strategis dan ketergantungan penggunaan jaringan atas menara tersebut sudah berkurang.

Direktur Keuangan XL Axiata, Mohamed Adlan Bin Ahmad Tajuddin mengatakan perusahaan saat ini masih memiliki 4.500 tower dan berencana menjual beberapa.

"Kami sedang merencanakan menjual tower ini, tapi kami masih dalam tahap persiapan. Kapan? Kalau bisa secepatnya tapi belum bisa dipastikan waktunya, pada waktu yang tepat nantinya," kata Adlan di kantornya, Kamis (5/9/2019).

Presiden Direktur EXCL Dian Siswarini sebelumnya mengatakan perusahaan tidak langsung menjual sisa tower tersebut karena dinilai masih strategis. Namun seiring ekspansi jaringan yang dilakukan, perusahaan tidak lagi bergantung pada tower ini sehingga bisa dijual.

Melansir laporan keuangan EXCL disebutkan bahwa pada tahun 2014 telah menjual menara ke pada PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) dan pada tahun 2016 ke PT Profesional Telekomunikasi Indonesia Tbk. Total menara BTS yang dijual pada periode tersebut mencapai 6.000 unit.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(gus) Next Article Konsolidasi Memanas, Tren Koreksi Indosat Tertahan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular