Hong Kong Berpotensi Adem, Bursa Asia Kompak Menghijau

Market - Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
04 September 2019 17:54
Indeks Hang Seng meroket 3,9%, indeks Shanghai menguat 0,93%, indeks Kospi naik 1,16%. Foto: Pelajar Hong Kong berdemo sebagai bentuk dukungan pada massa pro demokrasi. (REUTERS/Danish Siddiqui)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama di kawasan Asia kompak finis di zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu sore ini (4/9/2019) setelah dibuka melemah di awal perdagangan.

Data perdagangan menunjukkan, indeks Hang Seng meroket 3,9%, indeks Shanghai menguat 0,93%, indeks Kospi naik 1,16%, indeks Straits Times menguat 1,29%, dan indeks Nikkei naik 0,12%.

Indeks Hang Seng melesat setelah Pemimpin Hong Kong Carrie Lam dilaporkan akan menarik RUU ekstradisi yang telah memicu protes massal. Penarikan sepenuhnya atas RUU tersebut merupakan satu dari lima tuntutan yang diajukan oleh para pendemo.

Sebelumnya, karena RUU ini, Hong Kong sudah dilanda demo selama 16 pekan, dimulai dari Juni lalu.


Berdasarkan informasi dari South China Morning Post dan media lokal lainnya Lam dikabarkan akan memberikan pernyataan resmi terkait rencana tersebut hari ini.

Sumber dari CNBC International mengatakan, Pemimpin Hong Kong tersebut akan melakukan pertemuan darurat dengan pendukung pro-Beijing, meski hingga detik ini belum ada agenda yang dikonfirmasi.

Sebagai informasi, RUU Ekstradisi merupakan rancangan undang-undang yang kontroversial bagi warga Hong Kong karena memungkinkan pelaku kejahatan diekstradisi ke China daratan.

Di lain pihak, penguatan yang dicatatkan oleh bursa saham utama kawasan Asia lainnya didorong sentimen positif yang datang dari Negeri Tiongkok.

Rilis angka PMI sektor jasa China bulan Agustus yang mencapai level tertinggi dalam 3 bulan terakhir (sejak Mei).

Caixin mencatat PMI sektor jasa Negeri Tiongkok bulan Agustus mencapai 52,1 poin, lebih tinggi dari capaian Juli yang sebesar 51,6 poin. Ekspansi tersebut didorong oleh peningkatan jumlah pesanan dan pesatnya pertumbuhan lapangan kerja ke level tertinggi sejak Juni 2018, dilansir Trading Economics.


Hong Kong Berpotensi Adem, Bursa Asia Kompak MenghijauFoto: Pemimpin eksekutif Hong Kong, Carrie Lam (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Sebelumnya, rilis data PMI sektor manufaktur China bulan Agustus juga naik dari 49,9 poin menjadi 50,4 poin.

Kuatnya pertumbuhan lapangan kerja merupakan kabar baik bagi Beijing yang sedang berjuang untuk melawan perlambatan aktifitas bisnis di sektor manufaktur yang telah menyeret pertumbuhan ekonomi China ke posisi terendah dalam 30 tahun, dilansir Reuters.

"Ekonomi China menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang nyata di bulan Agustus, terutama sektor ketenagakerjaan," ujar Zhong Zhengseng, Direktur Analis Makroekonomi di CEBM Grup, seperti diwartakan Reuters.

Zhong juga mengatakan bahwa sudah terlihat tanda-tanda positif atas stimulus ekonomi yang diberikan pemerintah China dalam beberapa bulan terakhir.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Artikel Selanjutnya

AS-China Makin Panas, Bursa Asia Kian Terjebak di Zona Merah


(dwa/tas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading