
Merger Axiata-Telenor Ditargetkan November, Apa Kata Bos XL?

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT XL Axiata Tbk (EXCL) menyatakan pihaknya masih menunggu rencana induk perusahaan yakni Axiata Group Bhd Malaysia yang masih dalam proses merger dengan perusahaan telekomunikasi Norwegia, Telenor ASA. Dampak merger tersebut dinilai akan positif bagi perusahaan.
"Sebetulnya ini rencana merger bukan di level korporasi kami [EXCL], tapi info lebih jelas ke shareholders [pemegang saham] kami. Tapi bisa saya share adalah due dilligence [uji tuntas] masih berjalan," kata Presiden Direktur EXCL Dian Siswarini, dalam talkshow di CNBC Indonesia, Rabu (4/9/2019).
"Kedua pihak masih intensif supaya merger, sangat kuat [rencana ini]. Nantinya Grup Axiata juga akan punya partner global yang kuat, partner yang baru juga akan membawa teknologi dan experience. Juga banyak hal yang bisa kami pelajari dan kerjasamakan," kata Dian.
Sebelumnya Chief Executive Officer Axiata Group Jamaludin Ibrahim menyatakan rencana merger dengan Telenor masih berjalan kendati media lokal melaporkan bahwa aksi korporasi terbesar di industri telekomunikasi ini berpotensi memicu masalah besar di kemudian hari.
Pembicaraan dengan Telenor kemungkinan akan memakan waktu 3-6 bulan dengan target penyelesaian pada November mendatang.
"Kami ingin memastikan bahwa kami melindungi kepentingan nasional dan staf kami. Itu tidak berarti ada masalah, "kata Jamaludin dalam sebuah briefing yang dikutip Reuters, Kamis (29/8/2019). Dia optimistis kesepakatan merger bisnis kedua perusahaan di Asia itu akan berhasil.
"Ini adalah M&A [merger dan akuisisi] tunggal terbesar dalam 20 tahun terakhir di seluruh kawasan, kecuali Asia Utara. Ini sangat besar, dan belum pernah terjadi. Ini bukan tentang masalah [mergernya], [tapi] ini tentang kompleksitas," tegasnya.
Jamaludin menegaskan secara umum tidak ada perubahan pada struktur kepemilikan saham dari kesepakatan tersebut, atau penunjukan manajemen puncak untuk memimpin perusahaan hasil merger tersebut.
Sebelumnya disebutkan, Kedua perusahaan berencana untuk menggabungkan aset telekomunikasi dan infrastruktur mereka menjadi perusahaan baru di Asia, yang nantinya Telenor akan memiliki 56,5% dan sisa 43,5% milik Axiata. Namun, angka-angka ini masih bisa berubah.
Siap jaringan 5G, ini persiapan XL.
(tas) Next Article Hutchison Dekati Axiata, Ini Respons Manajemen EXCL
