Simak Aksi Emiten Sepanjang Perdagangan Akhir Pekan Lalu

Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 September 2019 07:21
Simak Aksi Emiten Sepanjang Perdagangan Akhir Pekan Lalu
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan terakhir di pekan lali dengan apresiasi sebesar 0,43% ke level 6.316,12, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak sekalipun terpeleset ke zona merah.

Per akhir sesi dua, Jumat (30/8/2019), penguatan indeks saham acuan di Indonesia tersebut adalah sebesar 0,63% ke level 6.328,47, menandai penguatan selama 4 hari beruntun.

Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga melaju di zona hijau: indeks Nikkei melejit 1,19%, indeks Hang Seng naik 0,08%, indeks Straits Times terapresiasi 0,64%, dan indeks Kospi melonjak 1,78%.


Terdapat sejumlah aksi yang dilakukan emiten pada perdagangan akhir pekan lalu yang layak disimak sebelum pembukaan perdagangan pagi ini.

1. Diretas! Pengguna Jenius Ini Uangnya Dikuras Sampai Habis


Seorang YouTuber, Wisnu Kumoro mengeluh jika akun layanan perbankan Jenius miliknya telah diretas pada Jumat (29/8/2019). Jenius adalah layanan perbankan terbaru dari PT Bank BTPN Tbk (BTPN).

Layanan ini memudahkan nasabah untuk menerima manfaat jasa perbankan lewat ponsel pintar (smartphone) termasuk dapat membuka tabungan melalui smartphone tanpa perlu ke bank.

2. PGN Akan Bangun 10 Ribu Jargas di Ibu Kota Baru RI

Sampai dengan 2020 mendatang, PT Perusahaan Gas Negara/PGN Tbk (PGAS) akan membangun 10.000 jaringan gas (jargas) di calon ibu kota baru Indonesia, yakni Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Direktur Komersial PGN Dilo Seno Widagdo menuturkan, pihaknya sudah memiliki rencana rancangan rekayasa di wilayah tersebut.



3. Meski Penjualan Naik, Semester I-2019 AirAsia Rugi Rp 82 M

Maskapai asal Malaysia, PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) kembali membukukan kerugian pada paruh pertama tahun ini, meskipun memang nilainya tidak sebesar kerugian periode yang sama tahun lalu. Ini artinya dalam 5 tahun terakhir, tak pernah sekali pun perusahaan memberikan 'angka biru' pada laporan keuangannya.

Hal ini sungguh disayangkan karena total pendapatan perusahaan melesat 63,07% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 2,99 triliun dari sebelumnya Rp 1,84 triliun.

4. Hilirisasi Nikel Dikebut, Apa Kabar Smelter Antam?

Pemerintah tengah mengebut hilirisasi pertambangan, salah satunya untuk komoditas nikel yang larangan ekspornya bakal dipercepat dari 2022 ke tahun ini.

Ini memaksa perusahaan tambang dalam negeri untuk segera menuntaskan pembangunan smelternya. Lantas bagaimana dengan nasib proyek smelter PT Aneka Tambang/Antam Tbk (ANTM) ?

Direktur Utama Antam Arie P Ariotedjo menjelaskan, sebenarnya, proyek-proyek smelter yang dimiliki perusahaan sudah ada yang beroperasi dan berproduksi, dan ada juga yang sedang tahap penyelesaian, bahkan ada proyek baru yang sudah tahap keputusan akhir pendanaan (financial closing) yakni proyek smelter blast furnace di Halmahera Timur.

5. BNI Restrukturisasi Utang KRAS Senilai Rp 5 T

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menyebutkan total utang PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang akan direstrukturisasi senilai dari Rp 5 triliun. Program restrukturisasi ini menjadi bagian dari program restrukturisasi bersama dengan perbankan lain dengan nilai total US$ 2 miliar.

Direktur Tresuri dan Internasional BNI Bob Tyasika Ananta mengatakan proses restrutkturisasi perusahaan bakal diketok dalam waktu dekat. BNI ikut berpatisipasi memberikan kelonggaran pembayaran utang ke perusahaan baja milik negara ini.

6. Ditinggal Suprajarto, Sunarso Ditunjuk Jadi Plt Dirut BRI

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk Sunarso sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) setelah Suprajarto, direktur utama sebelumnya ditunjuk jadi Dirut PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN).

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi dan Jasa Lain Gatot Trihargo kepada awak media.


7. Kisruh Direksi BTN, Oni Febriarto Jadi Plh Dirut Bank BTN


Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan Direktur Commercial Banking PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) Oni Febriarto Rahardjo ditunjuk menjadi pejabat Pelaksana Harian (Plh) Direktur Utama Bank BTN sesuai dengan hasil rapat dewan komisaris.

Ditunjuknya Oni menyusul gejolak yang terjadi di Bank BTN setelah Suprajarto yang dipercaya menjadi Dirut Bank BTN menggantikan Maryono yang dicopot ternyata tidak menerima penunjukkan dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN pada Kamis kemarin.

8. Sambut Ibu Kota Baru, BUMI Bangun PLTU di Kaltim

Emiten tambang batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berencana membangun pembangkit listrik baru, sejalan dengan pemindahan Ibu Kota baru RI ke Kalimantan Timur (Kaltim).

Dileep Srivastava, Direktur dan Corporate Secretary BUMI, mengatakan Kalimantan Timur akan membutuhkan lebih banyak energi setelah ibu kota pindah dari Jakarta.

"Kami dapat memasok batu bara ke pembangkit listrik atau bahkan membangun pembangkit listrik untuk mereka," ujar Dileep, Jumat (30/8/2019).

9. Baiquni Tetap Dirut, BNI Target Kredit Tumbuh 12-13% di 2019

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyampaikan target pertumbuhan kredit hingga akhir 2019 direvisi dari Rencana Bisnis Bank (RBB) menjadi 12-13%, seiring dengan penyesuaian terhadap pertumbuhan industri perbankan tahun ini.

Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni, yang baru ditetapkan kembali menjadi orang nomor satu di bank pelat merah ini mengatakan, dengan revisi terhadap RBB tersebut, maka Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan bisa mengikuti pertumbuhan kredit tersebut antara 12-14%.

10. Kronologi Transfer Rp 800 T dari Raja Salman ke Bank Mandiri

PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) membantah klaim yang disampaikan oleh salah satu nasabah kreditnya mengenai dana senilai Rp 800 triliun yang dikirimkan ke bank ini. Pihak bank menyatakan klaim tersebut tidak benar setelah dua kali melakukan pengecekan dan komunikasi dengan bank yang disebut sebagai pengirim dana, yakni Barclays Bank.

Corporate Communication Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan terdapat dua hal yang menjadi perhatian Mandiri dalam klaim nasabah ini. Pertama, nilai dana yang disebutkan sangat tidak masuk akal dan kedua hal ini sudah pernah disampaikan pada April lalu dan diulang kembali di bulan ini.

11. Duh! Marketing Sales Naik, Tapi LPKR Malah Rugi Rp 1,46 T

Kinerja PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) semester I-2019 kurang memuaskan, meskipun berhasil membukukan pertumbuhan marketing sales hingga 84% secara tahunan pada paruh pertama tahun ini, tapi bottom line perseroan tercatat merugi.

Melansir siaran pers perusahaan pada 30 Agustus 2019, perolehan marketing sales pada semester I-2019 mencapai Rp 835 miliar dari sebelumnya hanya Rp 453 miliar di semester I-2018.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular