
Siapa 3 Emiten Penyokong Jagat Sinema Bumilangit?

VIVA Group
Emiten media PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) milik keluarga Bakrie juga mendiversifikasi usaha ke bisnis film dengan menggandeng BumiLangit Studios, perusahaan yang telah mengumpulkan lebih dari 1.000 karakter superheroes lokal. Strategi itu dilakukan perseroan agar tidak hanya mengandalkan pendapatan dari bisnis televisi free to air (FTA) yang saat ini masih dominan.
"Investasinya cukup signifikan, ada beberapa investor yang garap bisnis ini, Gundala dan tentunya akan ada series superheroes yang muncul di awal tahun dan pertengahan tahun depan," kata Direktur Visi Media Asia Neil Ricardo Tobing, saat paparan publik di Menara Bakrie, Selasa (29/5/2019).
Neil mengatakan perseroan berinvestasi melalui anak usahanya, Bakrie Global Ventura. Sayangnya, Neil Enggan menyebut berapa nilai investasinya.
Namun Ricardo menyebutkan, investasi yang digelontorkan untuk menggarap film Gundala mencapai di atas Rp 30 miliar. Bahkan, ia menyebut film tersebut menjadi salah satu film lokal dengan biaya produksi paling mahal di Indonesia.
Dalam kesempatan sebelumnya, Presiden Direktur VIVA Anindya Novyan Bakrie mengatakan, prospek industri film di Indonesia cukup potensial. Dengan menggandeng mitra tersebut, VIVA menyebut, Jagat Sinema BumiLangit atau Universe bisa menjadi DC Comics atau Marvel Cinematic Universe versi Indonesia.
Mahaka Group
Dalam salah satu status Instagramnya, Erick Thohir, Komisaris Utama PT Mahaka Media Tbk (ABBA), menulis hadirnya BumiLangit dapat menjadi langkah baik bagi Indonesia untuk memperkenalkan kebudayaan beserta nilai-nilainya di mata dunia melalui karya kreatif hasil anak bangsa.
"Dengan adanya karya kreatif ini saya optimis bahwa negara kita mampu untuk menjadi negara pop-culture dengan nilai-nilai kebudayaan yang digemari oleh masyarakat dunia," kata Erick, dikutip CNBC Indonesia, Minggu (1/9/2019).
"Saya juga berharap adanya Jagat Sinema Bumilangit dapat mengangkat nilai-nilai ke-Indonesiaan kita agar dapat lebih digemari di masyarakat Indonesia dan tidak kalah bersaing dengan karakter superhero-superhero yang diimpor dari luar negeri," katanya lagi.
"Semoga setelah ini, para pelaku industri kreatif akan semakin bergairah dan semangat untuk mengembangkan karya-karya mereka untuk dapat bersaing baik level nasional maupun internasional."
Sebelumnya pada saat rilis Jaga Sinema BumiLangit, Minggu, 18 Agustus lalu, disebutkan ada tujuh film superhero asli Indonesia berseri disiapkan untuk beberapa tahun ke depan, yakni Gundala, Si Buta dari Gua Hantu, Maza, Godam, Aquanus, Mandala, Sri Asih, dan Tira.
Erick yang menjabat Executive Producer Jagat Sinema Bumilangit, mengatakan jika film-film superhero Hollywood berhasil merajai perfilman nasional, maka saya berharap sudah waktunya film-film superhero Indonesia dapat diterima dengan baik di negeri sendiri, bahkan bila memungkinkan di negara lain," katanya.
Gundala masuk Toronto Festival.
(tas/tas)
