
India Ingin Genjot Produksi, Harga Batu Bara Kembali Tertekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kontrak berjangka batu bara acuan di Zhengzou Commodity Exchange China akhir pekan ini kembali bergerak melemah hingga menyentuh level psikologis 570 yuan per metrik ton pada Jumat (30/8/2019).
Koreksi yang menimpa harga batu bara kontrak pengiriman September ini menjadi yang keempat hari sepanjang pekan. Secara mingguan, harga batu bara acuan di negeri konsumen utama batu bara dunia tersebut telah tertekan hingga mencapai 2,9%.
Kekhawatiran seputar perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia masih menghantui sektor ini, karena ketika ekonomi melambat maka konsumsi energi utama dunia seperti minyak mentah dan batu bara pun berpeluang tertekan.
Di sisi lain, China yang saat ini mengonsumsi separuh dari batu bara dunia sedang berusaha mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) dengan membangun pembangkit listrik bertenaga surya, sehingga mengurangi konsumsi energi fosil dalam jangka panjang.
Secara bersamaan, India yang saat ini menjadi produsen terbesar kedua batu bara di duniai, setelah China, tengah berupaya menggenjot produksi batu bara dengan mengizinkan investor asing untuk memiliki 100% saham di perusahaan pertambangan batu bara.
Menurut Statistical Review of World Energy (2018), produksi batu bara India mencapai 716 juta ton, sedangkan China yang menjadi konsumen dan produsen terbesar batu bara dunia menghasilkan 3.523,2 juta ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags) Next Article Gegara Impor India Jeblok, Batu Bara Terpuruk Pekan Ini