
Rupiah Terjebak di Antara Damai Dagang dan Resesi
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
30 August 2019 10:29

Namun di sisi lain ada sentimen negatif yaitu tanda-tanda resesi di Negeri Paman Sam yang masih menghantui pasar. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor dua dan 10 tahun terjebak dalam inversi. Artinya, yield obligasi tenor pendek lebih tinggi dibandingkan yang tenor panjang, pertanda investor melihat ada risiko dalam jangka pendek sehingga meminta 'jaminan' yang lebih besar.
Pada pukul 10:13 WIB, yield obligasi pemerintah AS tenor dua tahun berada di 1,5439% sementara yang 10 tahun adalah 1,5198%. Inversi yield di dua tenor ini sudah berlangsung hampir sepekan.
Dari lima kali resesi di AS, seluruhnya diawali dengan inversi yield obligasi tenor dua dan 10 tahun. Oleh karena itu, dua tenor ini sangat dipantau oleh investor karena menjadi indikator resesi.
Jika sampai AS jatuh ke jurang resesi seperti saat krisis keuangan sekira satu dekade lalu, maka dunia akan merasakan akibatnya. Maklum, AS adalah perekonomian terbesar di dunia, sang lokomotif. Ketika lokomotif berhenti atau mundur, maka gerbong-gerbong di belakangnya tentu akan mengikuti.
Isu resesi ternyata masih mengganggu pergerakan pasar sampai hari ini. Jadi walau ada harapan AS-China bisa mencapai damai dagang, tetapi selama ancaman resesi masih menghantui ya sama saja bohong...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pada pukul 10:13 WIB, yield obligasi pemerintah AS tenor dua tahun berada di 1,5439% sementara yang 10 tahun adalah 1,5198%. Inversi yield di dua tenor ini sudah berlangsung hampir sepekan.
Dari lima kali resesi di AS, seluruhnya diawali dengan inversi yield obligasi tenor dua dan 10 tahun. Oleh karena itu, dua tenor ini sangat dipantau oleh investor karena menjadi indikator resesi.
Jika sampai AS jatuh ke jurang resesi seperti saat krisis keuangan sekira satu dekade lalu, maka dunia akan merasakan akibatnya. Maklum, AS adalah perekonomian terbesar di dunia, sang lokomotif. Ketika lokomotif berhenti atau mundur, maka gerbong-gerbong di belakangnya tentu akan mengikuti.
Isu resesi ternyata masih mengganggu pergerakan pasar sampai hari ini. Jadi walau ada harapan AS-China bisa mencapai damai dagang, tetapi selama ancaman resesi masih menghantui ya sama saja bohong...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular