
Mandiri Bakal Restrukturisasi Utang KRAS Senilai Rp 8 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 August 2019 18:27

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan sindikasi perbankan yang menjadi kreditor PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan melakukan restrukturisasi utang yang total nilainya mencapai US$ 2 miliar dolar atau setara Rp 28,50 triliun. Dimana nilai kredit yang disalurkan Bank Mandiri mencapai Rp 8 triliun.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan seluruh utang tersebut akan dibagi dalam 3 kelompok dengan tenor pembayaran berbeda-beda. Antara lain Tranche A dengan tenor delapan tahun, Tranche B bertenor tiga tahun dan Tranche C yang lebih fleksibel yang sifatnya bisa diperpanjang ke depannya.
"Diperpanjang tapi masih Tranche A itu 8-10 tahun, yang ini tiga tahun yang Tranche B-nya, jual aset. Yang Tranche C nanti agak panjang, ada unsur convertible bond. Belum (dalam proses perjanjian kredit ini). Itu masih perjanjian lagi, kalau diperbaharui," kata Royke di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Dia menjelaskan, setengah dari utang ini atau mencapai Rp 10 triliun-Rp 15 triliun atau kurang lebihj US$ 1 miliar, yang masuk dalam Tranche B akan dibayarkan dengan penjualan aset perusahaan.
Sedang untuk obligasi konversi (convertible bond) ini nantinya akan melalui perjanjian kredit baru jika perusahaan baja pelat merah ini tak mampu memenuhi total utang yang ada dalam Tranche C ini. "Nanti kalau value-nya sudah naik di issue convertible bond kita kan ada opsi untuk subscribe. Kalau tidak ya jadi loan," kata dia.
Adapun eksposur Bank Mandiri dalam seluruh utang ke Krakatau Steel ini nilainya mencapai Rp 8 triliun, jumlah ini merupakan nilai kredit terbesar dari seluruh bank yang ikut dalam perjanjian ini.
Dia menyebutkan, dalam proses restrukturisasi utang perusahaan tak hanya akan diwajibkan untuk menyelesaikan masalah keuangan-nya saja, namun juga masalah operasional perusahaan yang harus menjadi lebih efisien.
Tingkat bunga yang diberikan dalam restrukturisasi ini diperkirakan di berada di bawah level 5% sebab pinjamannya dalam bentuk dolar AS.
(hps/hps) Next Article Clue! Jelang Ramadhan ke Saham Mana Bandar Belanja?
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan seluruh utang tersebut akan dibagi dalam 3 kelompok dengan tenor pembayaran berbeda-beda. Antara lain Tranche A dengan tenor delapan tahun, Tranche B bertenor tiga tahun dan Tranche C yang lebih fleksibel yang sifatnya bisa diperpanjang ke depannya.
"Diperpanjang tapi masih Tranche A itu 8-10 tahun, yang ini tiga tahun yang Tranche B-nya, jual aset. Yang Tranche C nanti agak panjang, ada unsur convertible bond. Belum (dalam proses perjanjian kredit ini). Itu masih perjanjian lagi, kalau diperbaharui," kata Royke di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Dia menjelaskan, setengah dari utang ini atau mencapai Rp 10 triliun-Rp 15 triliun atau kurang lebihj US$ 1 miliar, yang masuk dalam Tranche B akan dibayarkan dengan penjualan aset perusahaan.
Adapun eksposur Bank Mandiri dalam seluruh utang ke Krakatau Steel ini nilainya mencapai Rp 8 triliun, jumlah ini merupakan nilai kredit terbesar dari seluruh bank yang ikut dalam perjanjian ini.
Dia menyebutkan, dalam proses restrukturisasi utang perusahaan tak hanya akan diwajibkan untuk menyelesaikan masalah keuangan-nya saja, namun juga masalah operasional perusahaan yang harus menjadi lebih efisien.
Tingkat bunga yang diberikan dalam restrukturisasi ini diperkirakan di berada di bawah level 5% sebab pinjamannya dalam bentuk dolar AS.
(hps/hps) Next Article Clue! Jelang Ramadhan ke Saham Mana Bandar Belanja?
Most Popular