Tekanan Jual Asing Reda, IHSG Bakal Selamat di Zona Hijau?

Tri Putra, CNBC Indonesia
13 May 2022 11:58
Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sempat terkoreksi di awal perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses rebound dan berakhir di zona hijau pada sesi I perdagangan Jumat (13/5/2022).

IHSG dibuka melemah dan sempat drop sampai 1%. Bahkan indeks sempat menyentuh level terendah di 6.509,88.

Namun setelah menyentuh level tersebut, IHSG memberikan perlawanan. Indeks berangsur memangkas pelemahan dan berakhir menguat 0,11% di level 6.608 ,88 hingga istirahat siang.

Meskipun IHSG berhasil menguat, tetapi net sell asing masih berlanjut. Hari ini asing jual bersih senilai Rp 651 miliar di pasar reguler. Net sell asing sempat mencapai Rp 1,3 triliun, di awal perdagangan hari ini.

Saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar masih menjadi yang paling banyak dilepas asing. Berikut adalah saham-saham tersebut :

  1. BBRI net sell Rp 302,4 miliar
  2. BBCA net sell Rp 188,7 miliar
  3. BMRI net sell Rp 155,9 miliar
  4. TLKM net sell Rp 83 miliar
  5. INTP net sell Rp 63,3 miliar
  6. BBHI net sell Rp 51,7 miliar
  7. BBNI net sell Rp 48,2 miliar
  8. BUKA net sell Rp 28,3 miliar
  9. ANTM net sell Rp 27,2 miliar
  10. BUMI net sell Rp 24,2 miliar

Pada perdagangan terakhir pekan ini, tentu banyak yang berharap akan ada kabar gembira dari pasar keuangan hari ini, apalagi dalam menyambut momentum long weekend.

Penguatan IHSG mengekor bursa saham regional yang juga bergerak di zona hijau. Namun apresiasi IHSG terbilang mini. Indeks Nikkei Jepang memimpin dengan kenaikan 2,54%.

Sementara itu semalam indeks saham acuan bursa New York ditutup variatif. Indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah masing-masing 0,33% dan 0,13%. Sedangkan indeks Nasdaq Composite terpantau menguat tipis 0,06%.

Dari dalam negeri Bank Indonesia melaporkan cadangan devisa per akhir bulan lalu sebesar US$ 135,7 miliar atau berkurang US$ 3,4 miliar dari posisi akhir Maret 2022.

"Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2022 tetap tinggi sebesar US$ 135,7 miliar, meskipun menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2022 sebesar US$ 139,1 miliar. Penurunan posisi cadangan devisa pada April 2022 antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan antisipasi kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian," sebut keterangan tertulis BI.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Asing Jual Saham MDKA Rp 283 M di Pasar Negosiasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular