PM Inggris Coba Bekukan Parlemen, Poundsterling Anjlok!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
28 August 2019 16:53
Pelaku pasar menjadi pesimis pemerintah Inggris bisa menemukan solusi backstop yang diinginkan
Foto: Pound Sterling (REUTERS/Leonhard Foeger)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang poundsterling Inggris anjlok tajam memasuki perdagangan sesi Eropa. Petaka ini terjadi selepas tersiar kabar Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mencoba membekukan parlemen.

Pada Rabu (28/8/19) pukul 16:37 WIB, poundsterling diperdagangkan di US$ 1,2195. Mata uang Negeri Ratu Elizabeth melemah 0,75%.

Laporan dari BBC menyebutkan, PM Johnson akan membekukan parlemen Inggris setelah kembali dari masa reses musim panas. Parlemen sebelumnya sudah membuat undang-undang mencegah pembekuan. Dengan undang-undang tersebut, PM Johnson harus mendapat persetujuan parlemen saat mengeksekusi Brexit. 


Namun PM Johnson bisa menjalankan Brexit tanpa pesetujuan Parlemen Inggris, dengan syarat parlemen harus dibekukan. Pembekuan parlemen tetap harus melalui persetujuan Ratu.

Laporan terbaru menyebutkan PM Johnson akan meminta Ratu untuk membekukan parlemen. Jika itu terjadi, maka Johnson bisa secara leluasa membawa Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apapun alias no-deal Brexit.

Hal tersebut tentunya memberikan pukulan telak bagi poundsterling yang sedang mendapat sentimen positif dalam beberapa hari terakhir. Kemarin, pemerintah Inggris dikabarkan siap memulai kembali negosiasi Brexit setelah mendapat restu dari Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Dengan dukungan dari Merkel, negosiasi sepertinya bisa dibuka kembali. Merkel mengatakan Inggris harus memberikan solusi terkait backstop dalam 30 hari. 

Selanjutnya PM Johnson bertandang ke Paris, hasilnya lagi-lagi positif. Presiden Macron mengatakan Perjanjian Penarikan (withdrawal agreement) bisa diamandemen untuk memungkinkan Inggris keluar dari Uni Eropa dengan kesepakatan.

Dengan adanya kabar terbaru hari ini, pelaku pasar menjadi pesimistis pemerintah Inggris bisa menemukan solusi backstop. Risiko terjadnya no-deal Brexit kembali menghantui sehingga poundsterling pun jeblok. 



TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Pertumbuhan Ekonomi Mandek, Poundsterling Malah Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular