Alhamdulillah! Penerbitan Sukuk Global Bisa Capai Rp 1.854 T

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
28 August 2019 13:17
Sukuk adalah instrumen utang yang diterbitkan dengan prinsip syariah.
Foto: High Level Dialogue Perayaan 1 Dasawarsa Sukuk Negara. (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul)
Jakarta, CNBC Indonesia - Penerbitan sukuk dunia diprediksi masih akan tumbuh menjadi US$ 130 miliar (setara Rp 1.854 triliun) tahun ini, di rentang atas dari prediksi awal tahun US$ 120 miliar-US$ 130 miliar yang ditetapkan Moody's Investors Service. 

Dalam risetnya hari ini (28/8/19), lembaga pemeringkat global Meskipun masih naik 6% dari penerbitan tahun lalu US$ 123 miliar (setara Rp 1.754 triliun), tetapi pertumbuhan 2019 melambat dibandingkan dengan pertumbuhan 2018 yang mencapai 8%.  

Sukuk adalah instrumen utang yang diterbitkan dengan prinsip syariah.

Prediksi Moody's juga menyatakan tetangga terdekat Indonesia yaitu Malaysia serta negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (the Gulf Cooperation Council/GCC) terutama Arab Saudi akan melanjutkan penerbitan sukuk pemerintah maupun korporasi secara rutin. 

Angka yang dinyatakan Moody's untuk pertumbuhan tahun ini tersebut sudah memfaktorkan jumlah penerbitan sukuk pada paruh pertama 2019 yang mencapai US$ 87 miliar (setara Rp 1.241 triliun) yang terdiri dari seluruh seri, baik bertenor pendek maupun panjang. 

Dari jumlah penerbitan global sepanjang semester I-2019 tersebut, kembali Negeri Jiran Malaysia dan Arab Saudi menjadi yang teraktif dibandingkan dengan negara lain di dunia.

Bahkan, kenaikan nilai dan frekuensi penerbitan sukuk di Malaysia turut menyumbang pertumbuhan instrumen utang syariah tersebut menjadi tinggi di kawasan Asia Tenggara sebesar 41%.
 

Sebagai pembanding, data Bursa Efek Indonesia menunjukkan penerbitan sukuk korporasi yang tercatat di otoritas bursa hanya Rp 4,71 triliun dan sukuk pemerintah (non-ritel) yang melalui lelang senilai Rp 89,88 triliun pada semester I-2019 dan Rp 121,91 triliun hingga lelang terakhir pada 20 Agustus. 


Dengan prediksi jumlah untuk sepanjang tahun ini US$ 130 miliar tersebut, maka Moody's memprediksi nilai penerbitan pada paruh kedua tahun ini hanya sebesar US$ 43 miliar, yang cukup wajar terutama disebabkan oleh strategi dari penerbit yang biasanya memilih untuk menumpuk penerbitan besar di awal tahun (front loading).  

Moody's juga memprediksi beberapa negara Afrika akan menerbitkan efek syariah tersebut tahun ini, salah satunya Mesir yang membentuk komite pengawas syariah pada April 2019 untuk memandu penerbitan sukuk tersebut.  

Sukuk Ritel Makin Moncer
[Gambas:Video CNBC]

Terkait dengan sukuk berwawasan lingkungan (green sukuk), lembaga pemeringkat yang dipimpin oleh Raymond W. McDaniel Jr. tersebut juga memprediksi laju pertumbuhannya akan semakin tinggi untuk menghadapi traksi perubahan iklim, terutama dari sukuk yang diterbitkan di Malaysia dan Indonesia.
      

Pada awal tahun ini, pemerintah baru menerbitkan sukuk global senilai total US$ 2 miliar yang menjaring minat tinggi dari investor global sehingga mampu membukukan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 3,8 kali.

Foto: Riset Moody's


TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Lelang Obligasi Syariah Banjir Peminat, Oversubscribe 4,1x

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular