
Bangun PLTG, AKR Corporindo Investasi Rp 5,6 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 August 2019 17:29

Jakarta, CNBC Indonesia - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berkapasitas 300 megawatt di kawasan industri yang dikelolanya di Gresik, Jawa Timur. Diperkirakan dana investasi untuk power plant senilai sebesar US$ 350 juta-US$ 400 juta (Rp 4,9 triliun-Rp 5,6 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Direktur AKR Suresh Vembu mengatakan hingga saat ini pihak perusahaan saat ini tengah dalam pembicaraan dengan beberapa calon partner strategis. Namun diakuinya masih belum ada partner yang difinalisasi untuk bekerja sama.
"Investasinya masih dihitung tapi kira-kira US$ 350 juta-US$ 400 juta dan kita tetap cari strategic partner, bisa selesai 30-36 bulan. Sekarang masih feasibility study," kata Suresh di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (27/8/2019).
Ditargetkan di awal tahun depan pembangunan pembangkit listrik ini sudah dapat dimulai untuk mendukung pengembangan kawasan industri seluas 1.100 hektar yang tengah dikembangkan perusahaan.
Tak berhenti sampai di situ, nantinya PLTG ini akan ditingkatkan kapasitas menjadi 500 megawatt setelah pembangunan tahap pertama selesai pada 2023.
Mengenai kepemilikan, dalam pembangkit tersebut, menurut Suresh perusahaan terbuka berapa mengenai berapa persen partnernya ini akan mengabil porsi. Nantinya akan dibentuk perusahaan patungan (joint venturez/JV) namun belum bisa dipastikan persentase kepemilikan masing-masing di dalamnya.
(hps/hps) Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'
Direktur AKR Suresh Vembu mengatakan hingga saat ini pihak perusahaan saat ini tengah dalam pembicaraan dengan beberapa calon partner strategis. Namun diakuinya masih belum ada partner yang difinalisasi untuk bekerja sama.
"Investasinya masih dihitung tapi kira-kira US$ 350 juta-US$ 400 juta dan kita tetap cari strategic partner, bisa selesai 30-36 bulan. Sekarang masih feasibility study," kata Suresh di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (27/8/2019).
Ditargetkan di awal tahun depan pembangunan pembangkit listrik ini sudah dapat dimulai untuk mendukung pengembangan kawasan industri seluas 1.100 hektar yang tengah dikembangkan perusahaan.
Mengenai kepemilikan, dalam pembangkit tersebut, menurut Suresh perusahaan terbuka berapa mengenai berapa persen partnernya ini akan mengabil porsi. Nantinya akan dibentuk perusahaan patungan (joint venturez/JV) namun belum bisa dipastikan persentase kepemilikan masing-masing di dalamnya.
(hps/hps) Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'
Most Popular