Minyak Naik, Laba AKR Corporindo Q1-2019 Malah Anjlok 78%

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
26 April 2019 17:11
Kinerja salah satu emiten distribusi migas, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), pada kuartal pertama tahun ini cukup mengecewakan.
Foto: SPBU BP (ist)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja salah satu emiten distribusi migas, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), pada kuartal pertama tahun ini cukup mengecewakan.

Hingga akhir Maret 2019 perusahaan mencatatkan laju pertumbuhan negatif untuk pos penjualan dengan terkoreksi 13,65% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 5,04 triliun.

Kondisi laba (bottom line) perusahaan bahkan lebih parah, dengan anjlok 78,3% YoY menjadi hanya Rp 201,56 miliar, dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Ro 929 miliar.

Pencapaian tersebut berbanding terbalik dengan target pertumbuhan yang dituturkan Direktur Utama AKRA, Haryanto Adikoesoemo.

Pada wawancara eksklusif dengan CNBC Indonesia di Februari lalu, Haryanto menuturkan perusahaan menargetkan peningkatan pendapatan dan laba sekitar 15-20% di tahun 2019.

Proyeksi target pertumbuhan tersebut didorong oleh lini usaha petroleum karena adanya kenaikan harga minyak dan permintaan penjualan. Pasalnya, perusahaan telah membuka empat SPBU baru di daerah BSD, Cibubur, Jababeka, dan Bintaro.

Namun, yang terjadi justru kebalikannya. Sumber pendapatan utama AKRA, yaitu penjualan minyak, justru tumbuh negatif 15% YoY dengan perolehan Rp 4,74 triliun, dimana pada kuartal I-2018 tercatat Rp 5,58 triliun. Ini terjadi saat harga minyak dunia meroket hampir 40%.



Lebih lanjut, kinerja bottom line AKRA semakin tertekan karena peningkatan signifikan pada pos pembiayaan, seperti beban keuangan, beban penjualan, dan beban usaha lainnya.

Pada 3 bulan pertama tahun ini, beban keuangan perusahaan tercatat Rp 33,74 miliar (naik 127,98% YoY), beban penjualan sebesar Rp 23,42 miliar (naik 18,81% YoY), dan beban usaha lainnya senilai Rp 2,66 miliar (melesat 155,47% YoY).

Saat pos pemasukan anjlok dan pos pembiayaan meroket, wajar jika kemudian laba bersih perusahaan harus terjun bebas.

Di lain pihak, pada periode kuartal I-2019, total aset AKRA mengalami penurunan menjadi Rp 18,91 triliun dari akhir tahun 2018 yang tercatat Rp 19,94 triliun.

Total liabilitas malah terkoreksi lebih dalam menjadi Rp 8,75 triliun dibanding pencapaian akhir tahun lalu yang sebesar Rp 10,01 triliun. Total liabilitas perusahaan terkoreksi karena ada penurunan pada pos liabilitas pajak tangguhan dan utang usaha pihak ketiga.

Sementara itu pada periode yang sama, total ekuitas AKRA mencapai Rp 10,16 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Jual BBM Seret, Laba AKRA Anjlok 65,14%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular