Hari Ini Rupiah 'Masuk Angin', Besok Bisa Sembuh?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 August 2019 16:12
Harapan Damai Dagang Ternyata Masih Ada
Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Namun kemudian muncul kabar gembira. Wakil Perdana Menteri China Liu He menyatakan Beijing masih mengedepankan dialog dalam menyelesaikan masalah dengan Washington.

"Kami siap untuk menyelesaikan masalah melalui konsultasi dan kerja sama dengan sikap yang tenang, berkebalikan dengan meningkatkan eskalasi perang dagang. Kami meyakini bahwa eskalasi perang dagang tidak menguntungkan bagi China, AS, dan seluruh dunia.

"Kami menyambut perusahaan di seluruh dunia, termasuk AS, untuk berinvestasi dan beroperasi di China. Kami akan terus berupaya menciptakan iklim usaha yang baik, melindungi hak atas kekayaan intelektual, mendukung pengembangan industri pintar, dan melindungi rantai pasok," papar Liu, seperti diberitakan Reuters.


Pernyataan dari pemerintah China mungkin berhasil meluluhkan hati Trump. Presiden ke-46 Negeri Adidaya itu mengatakan delegasi China sudah menjalin kontak dengan kompatriotnya di AS dan siap kembali ke meja perundingan.

Trump menyatakan dirinya sangat menghormati Presiden China Xi Jinping. "Saya menyambut baik keinginan beliau untuk membuat kesepakatan dan mengembalikan ketenangan. Ini adalah perkembangan yang sangat positif bagi dunia," katanya di sela-sela pertemuan G7.

Trump mengungkapkan bahwa perundingan dagang AS-China akan dimulai kembali dalam waktu dekat. Bahkan dirinya lumayan yakin hasilnya bisa positif.

"Kami akan memulai kembali proses negosiasi secepatnya. Saya rasa kami akan mencapai kesepakatan. China tidak ingin kehilangan rantai pasok mereka. AS akan mulai bicara serius dengan China," katanya.

Ketegangan di pasar pun berangsur reda. Ternyata harapan damai dagang AS-China belum sepenuhnya sirna.

Oleh karena itu, investor mulai berani keluar dari tempat persembunyiannya. Arus modal kembali masuk ke pasar keuangan negara berkembang, meski belum terlalu deras dan sudah agak terlambat karena koreksi yang sudah begitu dalam sejak pagi.


Namun jika asa damai dagang AS-China terjaga sampai esok hari, maka ada kemungkinan pasar keuangan Asia bisa bangkit seiring kembalinya risk appetite investor. Kalau ini terjadi, maka bukan tidak mungkin rupiah menguat esok hari. Semoga...

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular