Hari Ini Rupiah 'Masuk Angin', Besok Bisa Sembuh?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 August 2019 16:12
Perang Dagang Bikin Keperkasaan Dolar AS Tak Terbendung
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Edward Ricardo)
Pelemahan mata uang Asia hari ini (termasuk rupiah) memang bak Thanos di film Avengers. Invitable, tidak terhindarkan. Pasalnya, investor dipaksa bermain aman dan menjauhi aset-aset berisiko di negara berkembang akibat sentimen perang dagang AS-China.

Akhir pekan lalu, Presiden AS Donald Trump 'mengumumkan' melalui Twitter bahwa Negeri Paman Sam akan mengumumkan kenaikan bea masuk dari 25% menjadi 30% bagi impor produk China senilai US$ 250 miliar. Selain itu, Trump juga akan mengeksekusi bea masuk baru bagi importasi produk-produk China senilai US$ 300 miliar dengan tarif 15%.

"Mulai 1 Oktober, impor produk China senilai US$ 250 miliar yang saat ini dikenai tarif 25% akan naik menjadi 30%. Sebagai tambahan, impor baru senilai US$ 300 miliar yang awalnya dikenakan tarif 10% dinaikkan menjadi 15% berlaku 1 September. Terima kasih atas perhatiannya!" demikian cuit Trump.

China pun tidak terima dan melakukan serangan balasan. Beijing mengumumkan akan menaikkan bea masuk bagi produk-produk made in the USA senilai US$ 75 miliar dari 5% menjadi 10%. Produk-produk tersebut antara lain kedelai, minyak mentah, dan pesawat.

"Keputusan China untuk menaikkan tarif bea masuk didorong oleh sikap AS yang uniteralis dan proteksionis," tegas pernyataan tertulis Kementerian Perdagangan China. Kenaikan ini akan dibagi menjadi dua tahap yaitu 1 September dan 15 Desember.

Tidak cuma perang dagang, perang investasi pun mulai terjadi. Trump meminta perusahaan-perusahaan AS untuk menutup pabrik dan menghentikan produksi di China.

"Perusahaan AS diminta untuk segera mencari alternatif, termasuk membawanya pulang ke rumah dan membuat produk di AS. Kita tidak butuh China dan, jujur saja, akan lebih baik tanpa mereka," cuit Trump di Twitter.



(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular