AS-China Siap Baikan Lagi, 'Demam' Rupiah dan IHSG Turun

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 August 2019 14:35
AS-China Siap Baikan Lagi, 'Demam' Rupiah dan IHSG Turun
Ilustrasi Dolar AS dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Asia masih tertekan hingga perdagangan siang ini. Namun ada secercah harapan bahwa setidaknya besok situasi akan kembali tenang. 

Pada Senin (26/8/2019) pukul 14:17 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.240. Rupiah melemah 0,21% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 

Tidak hanya rupiah, mayoritas mata uang utama Benua Kuning pun terjebak di zona merah. Bahkan yen yang perkasa itu tidak kuasa bertahan di zona hijau. 

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 14:17 WIB: 

 


Tidak hanya di pasar valas, bursa saham Asia pun ramai-ramai melemah. Pada pukul 14:19 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,83%. Indeks saham negara lain amblas di kisaran 1-2%. 

Berikut perkembangan indeks saham utama Asia pada pukul 14:19 WIB: 

 


Oke, pasar saham Asia masih merah. Namun terlihat ada sedikit perbaikan. Misalnya, rupiah sempat melemah sampai nyaris menyentuh 0,4%. Saat ini depresiasinya menipis ke kisaran 0,2%. 

Kemudian IHSG tadi melemah sampai di kisaran 1%. Sekarang masih melemah, tetapi sudah di bawah 1%. 

Lumayan lah... 


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Apa yang membuat pesimisme pasar berkurang? Jawabannya masih terkait dengan faktor yang membuat pasar keuangan Asia anjlok hari ini, yaitu hubungan dagang AS-China. 

Mengutip Reuters, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan China mulai membuka diri untuk bernegosiasi. Presiden ke-46 Negeri Adidaya itu mengatakan delegasi China sudah menjalin kontak dengan kompatriotnya di AS dan siap kembali ke meja perundingan. 

Trump menyatakan dirinya sangat menghormati Presiden China Xi Jinping. "Saya menyambut baik keinginan beliau untuk membuat kesepakatan dan mengembalikan ketenangan. Ini adalah perkembangan yang sangat positif bagi dunia," katanya di sela-sela pertemuan G7. 

Trump mengungkapkan bahwa perundingan dagang AS-China akan dimulai kembali dalam waktu dekat. Bahkan dirinya lumayan yakin hasilnya bisa positif. 

"Kami akan memulai kembali proses negosiasi secepatnya. Saya rasa kami akan mencapai kesepakatan. China tidak ingin kehilangan rantai pasok mereka. AS akan mulai bicara serius dengan China," katanya. 

Sikap Trump yang melunak datang tidak lama setelah China menyatakan siap kembali berunding. Liu He, Wakil Perdana Menteri China yang juga pimpinan delegasi China dalam negosiasi dagang dengan AS, menyatakan Beijing masih mengedepankan dialog dalam menyelesaikan masalah dengan Washington. 

"Kami siap untuk menyelesaikan masalah melalui konsultasi dan kerja sama dengan sikap yang tenang, berkebalikan dengan meningkatkan eskalasi perang dagang. Kami meyakini bahwa eskalasi perang dagang tidak menguntungkan bagi China, AS, dan seluruh dunia.  

"Kami menyambut perusahaan di seluruh dunia, termasuk AS, untuk berinvestasi dan beroperasi di China. Kami akan terus berupaya menciptakan iklim usaha yang baik, melindungi hak atas kekayaan intelektual, mendukung pengembangan industri pintar, dan melindungi rantai pasok," papar Liu, seperti diberitakan Reuters. 

Perlahan ketegangan di pasar mereda. Kini harapan akan damai dagang kembali datang, setelah prospek ke arah sana tidak jelas sejak akhir pekan lalu. Masih adanya asa damai dagang membuat pasar keuangan Asia mulai membaik.

Meski masih 'demam', tetapi setidaknya suhu mulai turun. Semoga esok hari Asia tidak merah lagi...


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular