Emas: Sudah Aman, Paling Cuan Pula!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
23 August 2019 17:19
Emas Jadi Juara
Ilustrasi Emas Batangan (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Kondisi ekonomi dan pasar finansial global yang dipenuhi ketidakpastian tentunya membuat nilai dari aset-aset safe haven meningkat, pemegangnya sudah berpotensi cuan. Eskalasi ketidakpastian memang terjadi sejak awal Agustus, tetapi sebenarnya tanda-tandanya sudah muncul sejak awal tahun ketika perekonomian dunia menunjukkan pelambatan. 

Sejak awal tahun ini, emas menjadi aset safe haven yang paling cuan. Harga emas dunia di pasar spot mencatat kenaikan lebih dari 15% sejak awal tahun hingga saat ini atau secara year-to-date (ytd) berdasarkan data dari Refinitiv.

Sementara itu, dolar AS sebagai mata uang yang dianggap safe haven kali ini kalah bersinar dibandingkan yen. Tercatat yen melawan dolar AS menguat hampir 2% ytd. Jika berhadapan dengan franc, dolar AS lebih unggul dengan mencatat kenaikan 0,53%. 



Jika dilihat sepanjang bulan Agustus, emas juga masih menjadi aset safe haven paling bersinar. Logam mulia ini menguat hampir 6%, disusul yen 1,9%, dan franc kali ini mengungguli dolar sebesar 0,8%. 

Memang jika dibandingkan dengan mata uang, emas yang merupakan aset yang jumlahnya terbatas di dunia ini tentunya lebih unggul. Selain dianggap sebagai safe haven, emas juga merupakan aset lindung nilai terhadap inflasi. 

Selain itu kurs mata uang walaupun itu safe haven tentunya dipengaruhi oleh kebijakan moneter bank sentral masing-masing. Jika bank sentral melonggarkan kebijakan moneter baik itu dengan pemangkasan suku bunga maupun dengan kebijakan tidak biasa (unconventional) maka mata uangnya akan melemah. 

Hal sebaliknya terjadi di emas, jika banyak bank sentral melonggarkan kebijakan moneter, maka harga emas cenderung menguat. Hal ini terjadi akibat potensi terjadinya kenaikan inflasi, dan investor untuk melindungi kekayaannya memilih berinvestasi di emas. Jadi, dalam kondisi ketidakpastian yang tinggi, emas adalah juaranya. 

Satu lagi aset yang dianggap safe haven adalah obligasi pemerintah AS. Namun investasi obligasi tentunya berbeda dengan berinvestasi di komoditas dan mata uang. Berinvestasi di obligasi memberikan return yang tetap. Memang yield obligasi bergerak dinamis, tetapi pergerakan itu tidak mencerminkan berada imbal hasil yang diperoleh jika berinvestasi di obligasi sejak awal. 



Yield Treasury AS tenor 10 tahun yang jadi acuan misalnya, pada 2 Januari 2019 berada di 2,661%. Jika membeli obligasi saat itu, maka cuan yang didapat sebesar 2,661% per tahun. Sementara pada hari ini, yield Treasury tenor 10 tahun berada di level 1,6657%, lebih rendah dibandingkan posisi awal tahun.

Melihat yield tersebut, investasi di emas sejak awal tahun jelas menghasilkan cuan lebih besar dibandingkan obligasi. Sekali lagi, emas adalah juaranya. 



TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular