
Boleh Saja Berharap Cuan, Tapi Pekan Depan Berat untuk IHSG
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
11 August 2019 18:39

Perang dagang AS-China sepertinya masih jauh dari kata mereda di pekan ini, Presiden Trump mengatakan AS belum akan membuat kesepakatan dagang, meski China ingin melakukannya, sebagaimana dilaporkan CNBC Internatioal pada Jumat pekan (9/8/19) waktu AS.
Sementara itu penasehat perdagangan Presiden Trump, Peter Navaro, mengatakan AS akan mengambil tindakan keras jika terus mendepresiasi mata uangnya.
"Jelas, mereka (China) memanipulasi mata uangnya dari sudut pandang perdagangan" kata Navaro dalam acara "Closng Bell" CNBC International pada Jumat lalu. "Jika mereka terus melakukannya, kita (AS) akan mengambil tindakan keras pada mereka" tegas Navaro.
Sepanjang pekan lalu Pemerintah China "bungkam", bahkan saat tidak ada satupun pernyataan keluar dari pejabat-pejabat terkait saat AS mulai menunjukkan niat baik.
Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence 'Larry' Kudlow menyatakan AS siap menerima delegasi China untuk dialog dagang di Washington pada awal September. Tidak hanya itu, AS juga mempertimbangkan untuk mengkaji ulang kebijakan bea masuk jika dialog membuahkan hasil positif.
PBoC akan kembali headline di perdagangan awal pekan, jika kembali mendepresiasi kurs yuan, kecemasan akan eskalasi perang dagang, bahkan potensi currency war akan membuat bursa saham kembali berguguran.
Sementara itu dari dalam negeri, data neraca perdagangan Indonesia akan menjadi sentimen penggerak di pekan ini. Data ini akan dirilis pada Rabu (15/8/19), berdasarkan konsensus di Trading Economics, tingkat ekspor yang diprediksi menurun 8,7% dan impor turun 5%.
Data ini akan memberikan gambaran awal bagaimana CAD Indonesia nantinya di kuartal-III 2019. Sejauh ini BI masih optimis CAD di tahun ini akan turun menjadi 2,8% dari PDB.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Sementara itu penasehat perdagangan Presiden Trump, Peter Navaro, mengatakan AS akan mengambil tindakan keras jika terus mendepresiasi mata uangnya.
"Jelas, mereka (China) memanipulasi mata uangnya dari sudut pandang perdagangan" kata Navaro dalam acara "Closng Bell" CNBC International pada Jumat lalu. "Jika mereka terus melakukannya, kita (AS) akan mengambil tindakan keras pada mereka" tegas Navaro.
Penasihat Ekonomi Gedung Putih Lawrence 'Larry' Kudlow menyatakan AS siap menerima delegasi China untuk dialog dagang di Washington pada awal September. Tidak hanya itu, AS juga mempertimbangkan untuk mengkaji ulang kebijakan bea masuk jika dialog membuahkan hasil positif.
PBoC akan kembali headline di perdagangan awal pekan, jika kembali mendepresiasi kurs yuan, kecemasan akan eskalasi perang dagang, bahkan potensi currency war akan membuat bursa saham kembali berguguran.
Sementara itu dari dalam negeri, data neraca perdagangan Indonesia akan menjadi sentimen penggerak di pekan ini. Data ini akan dirilis pada Rabu (15/8/19), berdasarkan konsensus di Trading Economics, tingkat ekspor yang diprediksi menurun 8,7% dan impor turun 5%.
Data ini akan memberikan gambaran awal bagaimana CAD Indonesia nantinya di kuartal-III 2019. Sejauh ini BI masih optimis CAD di tahun ini akan turun menjadi 2,8% dari PDB.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Pages
Most Popular