Riyal Melemah Lagi, Efek Pemangkasan Suku Bunga Memudar?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 August 2019 18:27
Pelemahan riyal bahkan terjadi saat kondisi rupiah kurang bagus.
Ilustrasi Riyal Arab Saudi (REUTERS/Faisal Al Nasser)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang riyal melemah melawan rupiah pada perdagangan hari ini. Pelemahan riyal bahkan terjadi saat kondisi rupiah kurang bagus, mengindikasikan efek pemangkasan suku bunga Bank Sentral Arab Saudi mulai memudar.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel terkontraksi alias turun 1,8% year-on-year (YoY) pada Juni. Ini adalah laju terendah sejak Juli 2017 atau nyaris dua tahun.

Pada pukul 14:48 WIB riyal berada di level Rp 3.787 atau melemah 0,05% di pasar spot melansir data Refinitiv. Kemarin, riyal melemah 0,32%.




Tepat satu pekan lalu, Bank Sentral Arab Saudi memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 2,75%. Bank Sentral Arab Saudi tahun lalu empat kali menaikkan suku bunga untuk membendung penguatan dolar AS. Kenaikan suku bunga tersebut membuat roda perekonomian tersendat, apalagi dengan harga minyak mentah yang tidak kunjung stabil.

Pemangkasan oleh bank sentral Arab Saudi tersebut dapat memberikan stimulus ke perekonomian yang sedang terbebani harga minyak mentah yang belum stabil. Sejak saat itu hingga Selasa kemarin riyal menguat 1,73% melawan rupiah.

Tetapi memasuki Rabu kemarin, riyal mulai kembali melemah. Euforia pemangkasan suku bunga memudar, apalagi harga minyak mentah kembali menunjukkan tren penurunan.

Minyak mentah jenis Brent dalam tiga hari terakhir anjlok 9,4%, sementara jenis West Texas Intermediate (WTI) amblas 8,4%.


Perekonomian Arab Saudi mengandalkan ekspor minyak mentah, kenaikan harga emas hitam ini akan berdampak positif bagi mata uangnya, sebaliknya jika harga Emas Hitam ini turun maka bakal berdampak negatif.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Jaga Kestabilan Rupiah, BI-7 D RRR Diprediksi Sulit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular