Asa Damai Dagang Semerbak, IHSG Anteng di Zona Hijau

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
08 August 2019 12:50
Waspada Pergerakan Rupiah
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Meskipun damai dagang berhasil mendongkrak performa IHSG, akan tetapi pelaku pasar diharapkan tetap waspada karena data ekonomi Indonesia terbaru kurang memuaskan.

Hari ini Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan Juni 2019 hanya sebesar 233,6 poin, di mana nilai ini lebih rendah dari capaian Juni 2018 yang sebesar 237,8 poin. Selain itu, ini merupakan kontraksi IPR pertama sejak Januari 2018.

BI menyampaikan bahwa penyebab koreksi IPR bulan Juni dikarenakan normalisasi pola konsumsi masyarakat pasca bulan Ramadhan dan perayaan hari raya Idul Fitri.

Sejatinya, pelemahan IPR sejalan dengan rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2019 yang melambat dibandingkan kuartal I-2019.

Pada kuartal kemarin, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) RI atas harga konstan hanya mampu tumbuh sebesar 5,05% secara tahunan (year-on-year/YoY). Sedangkan pada kuartal pertama, tercatat sebesar 5,07% YoY.

Lebih lanjut, pelaku pasar juga patut mencermati peluang pelemahan rupiah karena besok BI dijadwalkan akan merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal II-2019.

Pos transaksi berjalan akan menjadi sorotan utama, pasalnya BI BI memperkirakan defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) pada kuartal II-2019 lebih dalam ketimbang kuartal sebelumnya.

Ketika transaksi berjalan defisit, apalagi semakin parah, maka mata uang akan sangat tergantung kepada arus modal di pasar keuangan alias hot money yang bisa datang dan pergi sesuka hati. Ini membuat mata uang lebih rentan berfluktuasi, tidak stabil.

Dengan demikian, bila rupiah bergerak tidak stabil bahkan cenderung melemah, maka berinvestasi pada instrumen berbasis rupiah menjadi kurang menarik.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular