Dolar Singapura Ngamuk, Rupiah Terlemah Sejak 11 Juli

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
06 August 2019 17:01
Dolar Singapura sempat menguat hingga 1,2% hingga mencapai level terkuat tiga pekan.
Ilustrasi Dolar Singapura (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Batal menguat pada perdagangan kemarin, dolar Singapura mengamuk di hadapan rupiah hari ini. Rupiah berada di posisi terlemah sejak 11 Juli.

Pada Selasa (6/8/2019) pagi, dolar Singapura sempat menguat hingga 1,2% di hadapan rupiah. Namun kemudian terpangkas dan pada pukul 16:05 WIB menguat 0,55%.



Eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China benar-benar memukul rupiahhari ini. Sebagai aset negara emerging market, rupiah mengalami aksi jual yang hebat.

Di sisi lain, mata uang Negeri Merlion sedang mendapat sentimen positif dari rilis data ekonomi terbaru. Indeks aktivitas manufaktur Singapura pada Juli tercatat 51, naik dari bulan sebelumnya yaitu 50,6.

Data yang dirilis oleh IHS Markit ini didapat dari hasil survei terhadap manajer pembelian sehingga disebut Purchasing Managers' Index (PMI), dan menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Angka di atas 50 berarti ekspansi atau peningkatan aktivitas, sementara di bawah 50 berarti kontraksi atau aktivitas yang semakin menyusut.


Peningkatan ekspansi sektor manufaktur Singapura di bulan Juli tentunya menjadi awal yang bagus bagi Singapura dalam mengawali kuartal III-2019. Sebagai catatan, ekonomi Singapura hanya tumbuh 0,1% pada kuartal II-2019. 

Data ekonomi dari Singapura berbanding terbalik dengan data dari Indonesia. Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sepanjang kuartal II-2019 perekonomian Indonesia hanya tumbuh 5,05% secara tahunan (year-on-year/YoY). Melambat dibandingkan capaian kuartal I-2019 yang sebesar 5,07%.

Mengingat pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan kedua tahun ini ternyata melambat, maka target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah untuk tahun 2019 di level 5,3% tampak akan kian sulit untuk tercapai.

Masih dari dalam negeri, hasil Survei Konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli 2019 sebesar 124,8. Turun dari bulan sebelumnya yaitu 126,6.

Serangkaian sentimen negatif dari eksternal dan internal membuat rupiah tidak punya pijakan untuk menguat, dan dengan mudah ditaklukan dolar Singapura. Dengan performa hari ini, dolar Singapura semakin menjauhi level terlemah sejak Februari 2018 yang disentuh pekan lalu. 

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Tekanan Dolar Singapura Melunak, Rupiah Bertahan di Rp 10.445

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular