
Tema Pasar Pekan Depan: Pertumbuhan Ekonomi
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 August 2019 21:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi akan menjadi tema di pasar keuangan pekan depan. Indonesia, Jepang, dan Inggris akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019, yang bisa jadi merupakan sentimen penggerak pasar.
Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 pada awal pekan depan. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekonomi Tanah Air tumbuh 5,05% year-on-year (YoY). Konsensus pasar versi Reuters pun menghasilkan angka serupa.
Jika terwujud, maka ekonomi kuartal II-2019 sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,07%. Sayang sekali, karena pada kuartal II ada momentum untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yaitu Ramadan, Idul Fitri, dan Pemilu.
Sementara Jepang akan mengumumkan pembacaan awal pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 pada 8 Agustus. Pelaku pasar memperkirakan ekonomi Jepang melambat cukup parah.
Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan ekonomi Negeri Matahari Terbit secara kuartalan yang disetahunkan (quarterly annualized) adalah 0,4%. Jauh melambat dibandingkan kuartal I-2019 yaitu 2,2%.
Maklum saja, ekspor Jepang mengalami kontraksi alias turun selama tujuh bulan beruntun akibat perang dagang Amerika Serikat (AS)-China dan perlambatan ekonomi global. Friksi dagang Jepang dengan Korea Selatan membuat keadaan semakin rumit.
Kemudian pada 9 Agustus waktu setempat, Office for National Statistics (ONS) akan mengumumkan pembacaan awal pertumbuhan ekonomi Inggris periode kuartal II-2019. Konsensus pasar dari Trading Economics memperkirakan ekonomi Negeri John Bull tumbuh 1,4% YoY. Sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 1,8%.
Perlambatan ekonomi Inggris sudah terlihat dari data Purchasing Manager's Index (PMI). Pada Juli, PMI manufaktur Inggris versi IHS Markit/CIPS berada di angka 48, terendah dalam 6,5 tahun terakhir.
"Pada Juli, kita melihat sektor manufaktur 'tercekik' karena perlambatan ekonomi global. Ditambah lagi ada ketidakpastian politik," sebut Rob Dobson, Ekonom IHS Markit, dalam keterangan tertulis.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 pada awal pekan depan. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekonomi Tanah Air tumbuh 5,05% year-on-year (YoY). Konsensus pasar versi Reuters pun menghasilkan angka serupa.
Jika terwujud, maka ekonomi kuartal II-2019 sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,07%. Sayang sekali, karena pada kuartal II ada momentum untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yaitu Ramadan, Idul Fitri, dan Pemilu.
Sementara Jepang akan mengumumkan pembacaan awal pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 pada 8 Agustus. Pelaku pasar memperkirakan ekonomi Jepang melambat cukup parah.
Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan ekonomi Negeri Matahari Terbit secara kuartalan yang disetahunkan (quarterly annualized) adalah 0,4%. Jauh melambat dibandingkan kuartal I-2019 yaitu 2,2%.
Maklum saja, ekspor Jepang mengalami kontraksi alias turun selama tujuh bulan beruntun akibat perang dagang Amerika Serikat (AS)-China dan perlambatan ekonomi global. Friksi dagang Jepang dengan Korea Selatan membuat keadaan semakin rumit.
Kemudian pada 9 Agustus waktu setempat, Office for National Statistics (ONS) akan mengumumkan pembacaan awal pertumbuhan ekonomi Inggris periode kuartal II-2019. Konsensus pasar dari Trading Economics memperkirakan ekonomi Negeri John Bull tumbuh 1,4% YoY. Sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 1,8%.
Perlambatan ekonomi Inggris sudah terlihat dari data Purchasing Manager's Index (PMI). Pada Juli, PMI manufaktur Inggris versi IHS Markit/CIPS berada di angka 48, terendah dalam 6,5 tahun terakhir.
"Pada Juli, kita melihat sektor manufaktur 'tercekik' karena perlambatan ekonomi global. Ditambah lagi ada ketidakpastian politik," sebut Rob Dobson, Ekonom IHS Markit, dalam keterangan tertulis.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Next Page
Pantau Juga Dinamika AS-China
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular