IHSG Sepekan
Asing Keluar Rp 1,3 T, Untung Investor Lokal Jadi Pahlawan
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
03 August 2019 14:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis yaitu 0,24% sepanjang pekan ini, membuatnya bertahan pada level 6.340 pada perdagangan Jumat kemarin (2/8/2019) di tengah aksi jual bersih investor asing.
Kendati demikian, khusus perdagangan Jumat, IHSG terkoreksi sebesar 0,65% ke level 6.340.
Penguatan IHSG dalam perdagangan sepekan terutama didukung oleh sektor barang konsumsi yang naik 1,6% sepekan, tertinggi di antara delapan indeks sektoral yang lain.
Selain sektor barang konsumsi, indeks sektoral lain yang mengalami penguatan hanya infrastruktur-transportasi dan industri dasar-kimia sedangkan enam sektor lain masih melemah terutama setelah mendapat tekanan jual akibat sentimen negatif global.
Sentimen global yang terjadi adalah nada galak (hawkish) Gubernur bank sentral AS, The Fed, Jerome Powell terhadap arah kebijakan moneter hingga akhir tahun, serta memanasnya perang dagang AS-China akibat ancaman penaikan bea tarif impor tambahan yang disampaikan Presiden Donald Trump.
Karena IHSG naik, data mingguan Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mencatat nilai kapitalisasi pasar bursa saham juga menguat 0,26% menjadi Rp 7.271,27 triliun dari Rp7.252,44 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Peningkatan tersebut juga diikuti dengan bertambahnya rata-rata nilai transaksi bursa selama sepekan sebesar 10,60% persen menjadi Rp 9,17 triliun dari Rp 8,29 triliun pada periode yang sama.
Meskipun IHSG naik dan nilai transaksi hariannya bertambah, investor asing justru keluar dari pasar senilai Rp 1,38 triliun, atau dengan kata lain investor asing membukukan aksi jual bersih (nett foreign sell) di pasar reguler Rp 1,38 triliun sepanjang pekan ini.
Artinya, investor lokal berkontribusi membeli aset di pasar saham ketika investor asing justru melego sahamnya.
Untuk periode sepanjang 2019, data perdagangan menunjukkan investor asing masih mencatatkan jual bersih sebesar Rp 1,13 triliun di pasar reguler dan investor asing pada hari bursa terakhir pekan ini mencatatkan jual bersih sebesar Rp 489,11 miliar di pasar reguler.
Obligasi
Pada pekan ini, terdapat dua pencatatan efek utang, yaitu Obligasi Berkelanjutan IV PT Mandiri Tunas Finance Tahap II/2019 dan Obligasi Berkelanjutan III PLN Tahap IV/2019-Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN Tahap IV/2019. Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di bursa sepanjang 2019 adalah 63 emisi dari 39 perusahaan senilai Rp 73,47 triliun.
Dengan kedua pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 404 emisi dengan nilai nominal beredar Rp 441,1 triliun dan US$ 47,5 juta yang diterbitkan oleh 119 perusahaan.
Efek lain yang tercatat di bursa adalah 100 seri surat berharga negara (SBN) bernilai nominal Rp 2.580,37 triliun dan US$ 400 juta, 10 emisi efek beragun aset (EBA) senilai Rp 8,33 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article Ini Momen Nahas Kala IHSG Jatuh dalam 10 Tahun Terakhir
Kendati demikian, khusus perdagangan Jumat, IHSG terkoreksi sebesar 0,65% ke level 6.340.
Penguatan IHSG dalam perdagangan sepekan terutama didukung oleh sektor barang konsumsi yang naik 1,6% sepekan, tertinggi di antara delapan indeks sektoral yang lain.
Selain sektor barang konsumsi, indeks sektoral lain yang mengalami penguatan hanya infrastruktur-transportasi dan industri dasar-kimia sedangkan enam sektor lain masih melemah terutama setelah mendapat tekanan jual akibat sentimen negatif global.
Sentimen global yang terjadi adalah nada galak (hawkish) Gubernur bank sentral AS, The Fed, Jerome Powell terhadap arah kebijakan moneter hingga akhir tahun, serta memanasnya perang dagang AS-China akibat ancaman penaikan bea tarif impor tambahan yang disampaikan Presiden Donald Trump.
Karena IHSG naik, data mingguan Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mencatat nilai kapitalisasi pasar bursa saham juga menguat 0,26% menjadi Rp 7.271,27 triliun dari Rp7.252,44 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Peningkatan tersebut juga diikuti dengan bertambahnya rata-rata nilai transaksi bursa selama sepekan sebesar 10,60% persen menjadi Rp 9,17 triliun dari Rp 8,29 triliun pada periode yang sama.
Meskipun IHSG naik dan nilai transaksi hariannya bertambah, investor asing justru keluar dari pasar senilai Rp 1,38 triliun, atau dengan kata lain investor asing membukukan aksi jual bersih (nett foreign sell) di pasar reguler Rp 1,38 triliun sepanjang pekan ini.
Artinya, investor lokal berkontribusi membeli aset di pasar saham ketika investor asing justru melego sahamnya.
Untuk periode sepanjang 2019, data perdagangan menunjukkan investor asing masih mencatatkan jual bersih sebesar Rp 1,13 triliun di pasar reguler dan investor asing pada hari bursa terakhir pekan ini mencatatkan jual bersih sebesar Rp 489,11 miliar di pasar reguler.
Obligasi
Pada pekan ini, terdapat dua pencatatan efek utang, yaitu Obligasi Berkelanjutan IV PT Mandiri Tunas Finance Tahap II/2019 dan Obligasi Berkelanjutan III PLN Tahap IV/2019-Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN Tahap IV/2019. Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di bursa sepanjang 2019 adalah 63 emisi dari 39 perusahaan senilai Rp 73,47 triliun.
Dengan kedua pencatatan tersebut maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 404 emisi dengan nilai nominal beredar Rp 441,1 triliun dan US$ 47,5 juta yang diterbitkan oleh 119 perusahaan.
Efek lain yang tercatat di bursa adalah 100 seri surat berharga negara (SBN) bernilai nominal Rp 2.580,37 triliun dan US$ 400 juta, 10 emisi efek beragun aset (EBA) senilai Rp 8,33 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/tas) Next Article Ini Momen Nahas Kala IHSG Jatuh dalam 10 Tahun Terakhir
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular