Giliran Saham GGRM Hijau, Saat HMSP Betengger di Zona Merah
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
02 August 2019 10:26
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) langsung tancap gas dengan penguatan 250 poin atau 0,34% ke level Rp 74.875 per saham pada pertengagan sesi pertama perdagangan Jumat (2/8/2019).
Penguatan ini tidak lepas dari katalis positif kinerja keuangan perseroan yang mampu menyalip angka penjualan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) setelah 14 tahun terakhir berada di posisi runner up.
Mengacu laporan keuangan perusahaan Juni 2019, GGRM berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 16,42% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 52,74 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp 45,31 triliun di semester I-2018.
Laba bersih GGRM juga mencatatkan pertumbuhan dua digit mencapai 20,43% YoY menjadi Rp 4,28 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,55 triliun.
Sedangkan, kompetitornya, HM Sampoerna tercatat tumbuh 3,18% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 50,72 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yang sebesar Rp 49,16 triliun.
Laba bersih HMSP tercatat naik 10,74% secara year on year (YoY). Nilai laba perusahaan pada periode tersebut sebesar Rp 6,77 triliun, naik dari Rp 6,11 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Ditilik secara tahun berjalan, sebetulnya saham Gudang Garam masih terkoreksi 10,55% secara tahun berjalan. Investor asing membukukan aksi jual bersih di seluruh pasar senilai Rp 1,22 triliun secara year to date. Nilai kapitalisasi pasar GGRM di bursa mencapai Rp 144,50 triliun.
Sedangkan, pergerakan saham HMSP pagi ini terpantau terkoreksi 1,64% ke level Rp 2.990 per saham. Nilai kapitalisasi pasar HMSP mencapai Rp 347,79 triliun.
Laba HM Sampoerna Semester I Naik 10,7%
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Harga Rokok Naik, Saham GGRM & HMSP Diborong Investor
Penguatan ini tidak lepas dari katalis positif kinerja keuangan perseroan yang mampu menyalip angka penjualan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) setelah 14 tahun terakhir berada di posisi runner up.
Mengacu laporan keuangan perusahaan Juni 2019, GGRM berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 16,42% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 52,74 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp 45,31 triliun di semester I-2018.
Sedangkan, kompetitornya, HM Sampoerna tercatat tumbuh 3,18% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 50,72 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yang sebesar Rp 49,16 triliun.
Laba bersih HMSP tercatat naik 10,74% secara year on year (YoY). Nilai laba perusahaan pada periode tersebut sebesar Rp 6,77 triliun, naik dari Rp 6,11 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Ditilik secara tahun berjalan, sebetulnya saham Gudang Garam masih terkoreksi 10,55% secara tahun berjalan. Investor asing membukukan aksi jual bersih di seluruh pasar senilai Rp 1,22 triliun secara year to date. Nilai kapitalisasi pasar GGRM di bursa mencapai Rp 144,50 triliun.
Sedangkan, pergerakan saham HMSP pagi ini terpantau terkoreksi 1,64% ke level Rp 2.990 per saham. Nilai kapitalisasi pasar HMSP mencapai Rp 347,79 triliun.
Laba HM Sampoerna Semester I Naik 10,7%
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Harga Rokok Naik, Saham GGRM & HMSP Diborong Investor
Most Popular