Apa Dosa Rupiah Sampai Jadi yang Terlemah di Asia? Banyak!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 August 2019 14:54
Prospek Pertumbuhan Ekonomi Tak Terlalu Cerah
Ilustrasi Rupiah (REUTERS/Willy Kurniawan)
Ketiga, data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 akan diumumkan awal pekan depan. BI memperkirakan ekonomi tumbuh melandai, tidak banyak berubah dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Baca:
Alasan Kenapa BI Beri Ramalan Buruk Ekonomi Melandai di Q2

Konsensus sementara yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi April-Juni 2019 adalah 5,07% year-on-year (YoY). Sama persis dengan periode Januari-Maret 2019. 

Sangat disayangkan, karena pada kuartal II sebetulnya ada berbagai faktor yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi. Ramadan, Idul Fitri, hingga Pemilu berlangsung pada kuartal II-2019, yang semestinya sangat bisa mendongkrak konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. 

Kini puncak konsumsi rumah tangga sudah berlalu, tidak ada yang seperti ini lagi hingga akhir tahun. Oleh karena itu, prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 sepertinya tidak terlalu cerah. 

Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia pada 2019 tumbuh 5,1% sementara proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) berada di 5,2%. Hampir sama dengan pencapaian 2018 yaitu 5,17%. Jika hari ini sama dengan kemarin, maka kita adalah orang-orang yang merugi... 

Sederet faktor tersebut membuat rupiah jadi mata uang yang terlihat rapuh, mudah 'digoyang' ketika ada sentimen negatif dari luar. Misalnya hari ini, kala pasar keuangan dunia dihebohkan oleh hasil rapat Bank Sentral AS, The Federal Reserves/The Fed.  



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular