Meski Diserbu E-Commerce, Laba Peritel Meroket! Ini Jawaranya

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
01 August 2019 14:42
Inilah saatnya pelaku pasar mengulik kinerja perusahaan publik.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Bulan Juli adalah periode terakhir rilis laporan keuangan semester I-2019. Inilah saatnya pelaku pasar mengulik kinerja perusahaan publik, tidak terkecuali emiten ritel.

Sebagai informasi, laporan keuangan (lapkeu) emiten semester I (kuartal I atau per Juni) paling lambat disampaikan Juli, sementara kuartal I paling lambat April. Adapun laporan kuartal IV atau per Desember deadline-nya pada akhir Maret.

Sepanjang paruh pertama tahun ini, banyak kecemasan terkait keberlangsungan bisnis ritel yang terancam oleh kehadiran industri perdagangan daring (e-commerce).

Tahun ini aktivitas bisnis e-commerce begitu menggeliat dan konsumen bisa menemukan hampir semua kebutuhan pokoknya melalui industri perdagangan daring. Terlebih lagi, setelah beredar informasi bahwa barang-barang impor asal China, dengan harga yang sangat terjangkau, dijual tanpa dikenai biaya ongkos kirim (ongkir).

Otomatis ini mendorong konsumen untuk beralih dari berbelanja di toko offline ke daring. Toko daring juga mempunyai kelebihan lain, yaitu hingga saat ini, masih terhindar dari pembayaran pajak, semakin membuat harganya terjangkau.

Tim Riset CNBC Indonesia mencoba merangkum perolehan kinerja emiten peritel Tanah Air yang telah merilis laporan keuangan semester I tahun ini, dengan nilai aset setidaknya Rp 4 triliun.

Ada 11 emiten ritel yang dimasukkan dalam tabel di mana hasilnya enam emiten mencatat kenaikan laba, sementara lima membukukan penurunan laba.


Meski Diserbu E-Commerce, Laba Peritel Meroket! Ini JawaranyaFoto: Omzet emiten ritel semester I-2019

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa, baik dari segi omzet maupun capaian laba bersih, kinerja fundamental emiten ritel bervariasi.

Emiten ritel yang memimpin dengan nilai omzet terbesar adalah induk Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan total pendapatan mencapai Rp 36,16 triliun, tumbuh 10,19% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Lalu disusul oleh peritel telepon genggam, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang membukukan pendapatan senilai Rp 15,43 triliun (turun 9,73% YoY) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang mencatatkan pemasukan sebesar Rp 10,02 triliun (naik 10,16% YoY.

Sedangkan emiten dengan nilai omzet paling kecil adalah PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) dan pengelola Indomaret, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) masing-masing sebesar Rp 187,2 miliar dan Rp 90,01 miliar.

Meski Diserbu E-Commerce, Laba Peritel Meroket! Ini JawaranyaFoto: Laba emiten ritel semester I-2019

Lebih lanjut, dari kategori laba bersih, posisi jawara atau laba terbesar dipegang oleh PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) yang mengantongi keuntungan sebesar Rp 589,83 miliar atau naik 21,34% YoY, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 486,09 miliar.


Kemudian diikuti oleh MAPI yang menorehkan laba sebesar Rp 499,32 miliar (naik 28,12% YoY) dan PT Ace Hardware Tbk (ACE) yang mencatatkan keuntungan Rp 474,33 miliar (naik 11,34%).

Uniknya, jika dilihat dari imbal hasil, emiten dengan posisi omzet paling buncit, DNET, justru unggul dengan perolehan margin bersih (Net Profit Margin/NPM) mencapai 226,65%. Laba bersih perusahaan juga melesat 139,18% YoY menjadi Rp 204,01 miliar.

Perolehan laba bersih DNET dapat melebihi total pemasukan perusahaan, karena pos bagian laba atas entitas asosiasi dan pendapatan dari investasi jangka panjang meroket masing-masing 90,91% YoY dan 198,33% YoY.

Emiten peritel yang juga unggul dari segi margin bersih adalah PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) dengan perolehan 30,52% dan RALS dengan capaian 16,91%.

Sementara itu, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menduduki posisi terakhir karena masih membukukan kerugian, dimana ini membuat marjin bersih perusahaan mencatat rapor merah dengan nilai -4,03%. MPPA juga menjadi satu-satunya emiten ritel yang membukukan kerugian di paruh pertama tahun ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(dwa/tas) Next Article Tahan Ekspansi, Emiten Ritel Kurangi Gerai & Karyawan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular