Malu-malu Seharian, Rupiah Akhirnya Menguat

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 July 2019 16:13
Malu-malu Seharian, Rupiah Akhirnya Menguat
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di perdagangan pasar spot hari ini. Rupiah bergerak galau, menguat dan melemah dalam kisaran tipis. 

Pada Rabu (31/7/2019), US$ 1 setara dengan Rp 14.012 kala penutupan pasar spot. Rupiah menguat 0,02% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. Walau tipis, tetapi penguatan ini berhasil mengakhiri stagnasi rupiah yang terjadi dalam dua hari perdagangan sebelumnya.



Kala pembukaan pasar, rupiah berhasil menguat tipis 0,04%. Selepas itu rupiah sempat masuk zona merah, meski pelemahannya juga tipis-tipis saja. Kemudian rupiah berbalik arah ke zona hijau, juga dengan penguatan yang sangat terbatas.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap rupiah sepanjang hari ini: 




Nasib serupa dialami oleh mata uang Asia lainnya. Meski mayoritas mata uang utama Benua Kuning melemah di hadapan dolar AS, tetapi depresiasinya tipis. 

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 16:11 WIB: 

 


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Sejak awal pekan, pasar keuangan global sudah menantikan rapat komite pengambil kebijakan Bank Sentral AS The Federal Reserves/The Fed, Federal Open Market Committee (FOMC), dini hari nanti waktu Indonesia. Investor sangat menantikan rapat ini, karena ada ekspektasi Ketua Jerome 'Jay' Powell bakal menurunkan suku bunga acuan, kali pertama sejak Desember 2008. Tidak heran pelaku pasar sangat antusias. 

 

Kini pertanyaannya bukan lagi apakah The Fed akan menurunkan suku bunga, tetapi seberapa besar penurunannya. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) adalah 75% sementara peluang pemangkasan 50 bps adalah 25%. 


Pelaku pasar juga menantikan bagaimana arah kebijakan suku bunga The Fed ke depan. Jika Powell dan kolega mengeluarkan kalimat-kalimat bernada kalem (dovish), maka penurunan suku bunga acuan tidak akan berhenti di sini. Justru siklusnya baru dimulai.

Berdasarkan CME Fedwatch, probabilitas suku bunga acuan AS berada di 1,75-2% pada akhir 2019 adalah 35,2%. Sedangkan peluang Federal Funds Rate berada di 1,5-1,75% adalah 36,9%. 

Namun peluang tersebut masih di atas kertas, semua tergantung bagaimana The Fed memandang prospek perekonomian Negeri Paman Sam. Jika risiko semakin tinggi, maka peluang pemangkasan dengan lebih agresif kian terbuka. 

Kebijakan moneter The Fed akan sangat menentukan pergerakan pasar keuangan global. Oleh karena itu, wajar saja investor sangat menantikan hasil rapat FOMC. Sebelum ada kepastian, lebih baik jangan bermain agresif dulu. 

Sikap seperti ini sudah menghinggapi pelaku pasar sejak awal pekan. Jadi jangan heran kalau rupiah bergerak galau bin malu-malu.



TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular