
Malu-malu Seharian, Rupiah Akhirnya Menguat
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 July 2019 16:13

Sejak awal pekan, pasar keuangan global sudah menantikan rapat komite pengambil kebijakan Bank Sentral AS The Federal Reserves/The Fed, Federal Open Market Committee (FOMC), dini hari nanti waktu Indonesia. Investor sangat menantikan rapat ini, karena ada ekspektasi Ketua Jerome 'Jay' Powell bakal menurunkan suku bunga acuan, kali pertama sejak Desember 2008. Tidak heran pelaku pasar sangat antusias.
Kini pertanyaannya bukan lagi apakah The Fed akan menurunkan suku bunga, tetapi seberapa besar penurunannya. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) adalah 75% sementara peluang pemangkasan 50 bps adalah 25%.
Pelaku pasar juga menantikan bagaimana arah kebijakan suku bunga The Fed ke depan. Jika Powell dan kolega mengeluarkan kalimat-kalimat bernada kalem (dovish), maka penurunan suku bunga acuan tidak akan berhenti di sini. Justru siklusnya baru dimulai.
Berdasarkan CME Fedwatch, probabilitas suku bunga acuan AS berada di 1,75-2% pada akhir 2019 adalah 35,2%. Sedangkan peluang Federal Funds Rate berada di 1,5-1,75% adalah 36,9%.
Namun peluang tersebut masih di atas kertas, semua tergantung bagaimana The Fed memandang prospek perekonomian Negeri Paman Sam. Jika risiko semakin tinggi, maka peluang pemangkasan dengan lebih agresif kian terbuka.
Kebijakan moneter The Fed akan sangat menentukan pergerakan pasar keuangan global. Oleh karena itu, wajar saja investor sangat menantikan hasil rapat FOMC. Sebelum ada kepastian, lebih baik jangan bermain agresif dulu.
Sikap seperti ini sudah menghinggapi pelaku pasar sejak awal pekan. Jadi jangan heran kalau rupiah bergerak galau bin malu-malu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Kini pertanyaannya bukan lagi apakah The Fed akan menurunkan suku bunga, tetapi seberapa besar penurunannya. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) adalah 75% sementara peluang pemangkasan 50 bps adalah 25%.
Pelaku pasar juga menantikan bagaimana arah kebijakan suku bunga The Fed ke depan. Jika Powell dan kolega mengeluarkan kalimat-kalimat bernada kalem (dovish), maka penurunan suku bunga acuan tidak akan berhenti di sini. Justru siklusnya baru dimulai.
Berdasarkan CME Fedwatch, probabilitas suku bunga acuan AS berada di 1,75-2% pada akhir 2019 adalah 35,2%. Sedangkan peluang Federal Funds Rate berada di 1,5-1,75% adalah 36,9%.
Namun peluang tersebut masih di atas kertas, semua tergantung bagaimana The Fed memandang prospek perekonomian Negeri Paman Sam. Jika risiko semakin tinggi, maka peluang pemangkasan dengan lebih agresif kian terbuka.
Kebijakan moneter The Fed akan sangat menentukan pergerakan pasar keuangan global. Oleh karena itu, wajar saja investor sangat menantikan hasil rapat FOMC. Sebelum ada kepastian, lebih baik jangan bermain agresif dulu.
Sikap seperti ini sudah menghinggapi pelaku pasar sejak awal pekan. Jadi jangan heran kalau rupiah bergerak galau bin malu-malu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular