
Duet Perang Dagang & The Fed Bikin IHSG Tak Berkutik
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
31 July 2019 13:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah dibuka melemah 0,23% pada perdagangan Rabu ini (31/7/2019) ke level 6.362,11, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum pernah merasakan manisnya zona hijau.
Per akhir sesi satu, koreksi IHSG adalah sebesar 0,26% ke level 6.360,64.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam membuat IHSG melemah di antaranya: PT Astra International Tbk/ASII (-3,78%), PT Indoritel Makmur Internasional Tbk/DNET (-7,14%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-0,32%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-1,26%), dan PT United Tractors Tbk/UNTR (-2,35%).
Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang sedang kompak ditransaksikan di zona merah. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei tercatat turun 0,6%, indeks Shanghai melemah 0,53%, indeks Hang Seng jatuh 1,11%, indeks Straits Times terkoreksi 0,11%, dan indeks Kospi berkurang 0,32%.
Kekhawatiran bahwa perang dagang AS-China akan memanas melandasi aksi jual di bursa saham Benua Kuning. Untuk diketahui, kemarin (30/7/2019) kedua negara menggelar negosiasi dagang di Shanghai. Negosiasi tersebut rencanannya akan berakhir pada hari ini.
Namun di tengah-tengah jalannya negosiasi, Presiden AS Donald Trump menyerang China dengan mengatakan bahwa China belum membeli produk-produk agrikultur asal AS.
Sebagai informasi, pasca berbincang sekitar 80 menit di sela-sela gelaran KTT G20 di Jepang pada akhir bulan lalu, Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata di bidang perdagangan sekaligus membuka kembali pintu negosiasi yang sempat tertutup. Kala itu, Trump menyebut bahwa China setuju untuk membeli produk agrikultur asal AS dalam jumlah yang besar.
[Gambas:Twitter]
"Performa perekonomian China sangatlah buruk, terburuk dalam 27 tahun. Seharusnya, China sudah mulai membeli produk agrikultur dari AS - belum ada tanda-tanda bahwa mereka melakukannya. Itulah masalah dengan China, mereka tidak menepati janjinya," cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump, Selasa (30/7/2019).
Dikhawatirkan, serangan dari Trump terhadap China ini akan membuat perang dagang kedua negara justru tereskalasi. Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk baru terhadap produk impor asal China senilai US$ 250 miliar, sementara China membalas dengan mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal AS senilai US$ 110 miliar.
LANJUT KE HALAMAN 2>>
Per akhir sesi satu, koreksi IHSG adalah sebesar 0,26% ke level 6.360,64.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam membuat IHSG melemah di antaranya: PT Astra International Tbk/ASII (-3,78%), PT Indoritel Makmur Internasional Tbk/DNET (-7,14%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-0,32%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-1,26%), dan PT United Tractors Tbk/UNTR (-2,35%).
Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang sedang kompak ditransaksikan di zona merah. Hingga berita ini diturunkan, indeks Nikkei tercatat turun 0,6%, indeks Shanghai melemah 0,53%, indeks Hang Seng jatuh 1,11%, indeks Straits Times terkoreksi 0,11%, dan indeks Kospi berkurang 0,32%.
Kekhawatiran bahwa perang dagang AS-China akan memanas melandasi aksi jual di bursa saham Benua Kuning. Untuk diketahui, kemarin (30/7/2019) kedua negara menggelar negosiasi dagang di Shanghai. Negosiasi tersebut rencanannya akan berakhir pada hari ini.
Namun di tengah-tengah jalannya negosiasi, Presiden AS Donald Trump menyerang China dengan mengatakan bahwa China belum membeli produk-produk agrikultur asal AS.
Sebagai informasi, pasca berbincang sekitar 80 menit di sela-sela gelaran KTT G20 di Jepang pada akhir bulan lalu, Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata di bidang perdagangan sekaligus membuka kembali pintu negosiasi yang sempat tertutup. Kala itu, Trump menyebut bahwa China setuju untuk membeli produk agrikultur asal AS dalam jumlah yang besar.
[Gambas:Twitter]
"Performa perekonomian China sangatlah buruk, terburuk dalam 27 tahun. Seharusnya, China sudah mulai membeli produk agrikultur dari AS - belum ada tanda-tanda bahwa mereka melakukannya. Itulah masalah dengan China, mereka tidak menepati janjinya," cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump, Selasa (30/7/2019).
Dikhawatirkan, serangan dari Trump terhadap China ini akan membuat perang dagang kedua negara justru tereskalasi. Sejauh ini, AS telah mengenakan bea masuk baru terhadap produk impor asal China senilai US$ 250 miliar, sementara China membalas dengan mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal AS senilai US$ 110 miliar.
LANJUT KE HALAMAN 2>>
Next Page
Pertemuan The Fed Bikin Grogi
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular