
Tak Cuma TBIG, Ini Deretan Investasi Infrastruktur Saratoga
tahir saleh, CNBC Indonesia
30 July 2019 15:13

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
TBIG adalah perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi bagi penempatan menara BTS (base transceiver station) oleh para operator telekomunikasi di Indonesia. Situs resmi TBIG mencatat, Saratoga Group dan PT Provident Capital Indonesia menjadi pemegang saham perusahaan.
Mengacu data pemegang saham pada 30 Juni 2019, Provident memegang 25,52% saham TBIG, sementara Wahana 29,44%, sisanya investor lainnya yakni sebanyak 45,04%.
Sebagai perbandingan, per Maret 2019, pemegang saham TBIG yakni:
- Wahana 30,80%
- Provident 26,70%
- Winato Kartono 0,63%
- Edwin Soeryadjaja 0,33%
- Hardi Wijaya Liong 0,32%
- Budianto Purwahjo 0,02%
- Herman Setya Budi 0,02%
- Helmy Yusman Santoso 0,01%
- Gusandi Sjamsudin 0,01%
- Investor publik 41,16%
Saratoga pertama kali berinvestasi di TBIG pada 2004. Ketika perusahaan sukses berinvestasi di Adaro Energy pada 2001 (lini investasi sumber daya alam), perusahaan terus melihat sektor-sektor lain yang memiliki potensi pertumbuhan.
TBIG adalah perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi bagi penempatan menara BTS (base transceiver station) oleh para operator telekomunikasi di Indonesia. Situs resmi TBIG mencatat, Saratoga Group dan PT Provident Capital Indonesia menjadi pemegang saham perusahaan.
Mengacu data pemegang saham pada 30 Juni 2019, Provident memegang 25,52% saham TBIG, sementara Wahana 29,44%, sisanya investor lainnya yakni sebanyak 45,04%.
Sebagai perbandingan, per Maret 2019, pemegang saham TBIG yakni:
- Wahana 30,80%
- Provident 26,70%
- Winato Kartono 0,63%
- Edwin Soeryadjaja 0,33%
- Hardi Wijaya Liong 0,32%
- Budianto Purwahjo 0,02%
- Herman Setya Budi 0,02%
- Helmy Yusman Santoso 0,01%
- Gusandi Sjamsudin 0,01%
- Investor publik 41,16%
"Pada tahun 2004, para pendiri kami, bersama-sama dengan Provident Capital, mendapatkan kesempatan untuk berinvestasi di sebuah perusahaan menara telekomunikasi independen yang pada saat itu hanya memiliki tujuh menara di seluruh Indonesia," tulis manajemen Saratoga dalam situsnya.
"Pendiri kami melihat potensi pertumbuhan pada sektor ini sehingga memutuskan untuk berinvestasi di perusahaan menara telekomunikasi kecil tersebut.Saratoga berhasil mengembangkan perusahaan secara substansial, dan mengubah nama perusahaan menjadi Tower Bersama Infrastructure Group."
LANJUT KE HALAMAN 3>>
(tas/hps)
"Pendiri kami melihat potensi pertumbuhan pada sektor ini sehingga memutuskan untuk berinvestasi di perusahaan menara telekomunikasi kecil tersebut.Saratoga berhasil mengembangkan perusahaan secara substansial, dan mengubah nama perusahaan menjadi Tower Bersama Infrastructure Group."
Per Maret 2019, pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp Rp 1,13 triliun, naik dari Maret 2018 yakni Rp 1,04 trilliun. Laba bersih tercatat sebesar Rp 218,06 miliar, turun dari sebelumnya Rp 233,61 miliar.
Pendapatan terbesar TBIG pada kuartal I-2019 yakni dari PT Telekomnikasi Selular (Telkomsel) Rp 502,67 ninar, berikutnya PT Indosat Tbk (ISAT) Rp 247,91 miliar dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) Rp 203,70 miliar.
Selain TBIG.....berikutnya NRCPendapatan terbesar TBIG pada kuartal I-2019 yakni dari PT Telekomnikasi Selular (Telkomsel) Rp 502,67 ninar, berikutnya PT Indosat Tbk (ISAT) Rp 247,91 miliar dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) Rp 203,70 miliar.
LANJUT KE HALAMAN 3>>
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular