
Dolar Singapura Menguat Pelan Tapi Pasti
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
30 July 2019 14:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan Selasa (30/7/19). Pada pukul 13:55 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di Rp 10.237,23 atau menguat 0,11% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Pada Senin kemarin dolar Singapura sudah menguat, sebesar 0,09%.
Secara fundamental dolar Singapura sebenarnya tidak dalam kondisi bagus.
Data yang dirilis Senin kemarin menunjukkan harga ekspor Singapura di bulan Juni turun sebesar 2,6% year-on-year(YoY) lebih besar dibandingkan penurunan bulan sebelumnya 0,1%. Sementara pada periode yang sama, harga impor turun 1,2% YoY, dari bulan Mei yang naik 1,2%.
Data lain menunjukkan indeks harga produsen (producer price index/PPI) turun 5,2% YoY di bulan Juni, dari sebelumnya yang juga turun 2,5%.
Serangkaian data tersebut memberikan gambaran rendahnya tekanan inflasi yang turun menjadi sentimen negatif bagi dolar Singapura, tetapi Mata Uang Negeri Merlion menguat pelan tapi pasti sejak Senin kemarin.
Penguatan tersebut terjadi akibat aksi ambil untung atau profit taking mengingat posisi dolar Singapura di dekat level terlemah sejak Februari 2018.
Penguatan dolar Singapura di pasar spot berdampak pada kurs jual beli dalam negeri. Berikut beberapa kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank siang ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Tekanan Dolar Singapura Melunak, Rupiah Bertahan di Rp 10.445
Pada Senin kemarin dolar Singapura sudah menguat, sebesar 0,09%.
Secara fundamental dolar Singapura sebenarnya tidak dalam kondisi bagus.
Data yang dirilis Senin kemarin menunjukkan harga ekspor Singapura di bulan Juni turun sebesar 2,6% year-on-year(YoY) lebih besar dibandingkan penurunan bulan sebelumnya 0,1%. Sementara pada periode yang sama, harga impor turun 1,2% YoY, dari bulan Mei yang naik 1,2%.
Data lain menunjukkan indeks harga produsen (producer price index/PPI) turun 5,2% YoY di bulan Juni, dari sebelumnya yang juga turun 2,5%.
Serangkaian data tersebut memberikan gambaran rendahnya tekanan inflasi yang turun menjadi sentimen negatif bagi dolar Singapura, tetapi Mata Uang Negeri Merlion menguat pelan tapi pasti sejak Senin kemarin.
Penguatan tersebut terjadi akibat aksi ambil untung atau profit taking mengingat posisi dolar Singapura di dekat level terlemah sejak Februari 2018.
Penguatan dolar Singapura di pasar spot berdampak pada kurs jual beli dalam negeri. Berikut beberapa kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank siang ini.
Bank | Kurs Beli | Kurs Jual |
BCA | 10.211,02 | 10.269,02 |
BRI | 10.306,32 | 10.169.74 |
Mandiri | 10.211,00 | 10.260,00 |
BNI | 10.211,00 | 10.270,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap) Next Article Tekanan Dolar Singapura Melunak, Rupiah Bertahan di Rp 10.445
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular