
Bikin Anak Usaha, Gudang Garam Masuk Sektor Konstruksi
tahir saleh, CNBC Indonesia
29 July 2019 11:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mendirikan anak usaha baru yakni PT Surya Kerta Agung yang bergerak di bidang pembangunan, peningkatan, pemeliharaan dan perbaikan jalan, jalan raya dan jalan tol.
Selain itu, perusahaan tersebut juga akan fokus pada pembangunan jembatan, jalan layang, termasuk juga pembangunan, peningkatan, pemeliharaan penunjang, pelengkap dan perlengkapan jalan, jembatan dan jalan layan seperti pagar/tembok penahan, drainase jalan, marka jalan dan rambu-rambu.
"Pendirian perusahaan tidak memiliki dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perusahaan," kata Sekretaris Perusahaan Gudang Garam Heru Budiman dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/7/2019).
Pendirian ini dilakukan pada 26 Juli 2019 bersama dengan PT Suryaduta Investama (pemegang saham GGRM sebesar 69,29%). Lokasi anak usaha di bidang konstruksi bangunan ini di Kediri, Jawa Timur.
Pendirian Surya Kerta Agung telah dituangkan ke dalam Akta Pendirian Nomor 28 tanggal 26 Juli 2019 yang dibuat oleh Notaris Danny Rachman Hakim. Dengan struktur modal dasar Rp 200 miliar dan modal ditempatkan dan disetor Rp 100 miliar.
Sebelumnya pada awal Juli, Gudang Garam bersama PT Surya Madistrindo juga memutuskan melakukan pengurangan modal ditempatkan dan disetor di PT Surya Inti Tembakau yang semula adalah sebesar Rp 500 miliar menjadi Rp 300 miliar.
Mengacu laporan keuangan Maret 2019, pemegang saham GGRM terbesar yakni Suryaduta Investama 69,29%. Sisa saham dipegang oleh investor publik 23,78%, Susilo Wonowidjojo 0,09%, Juni Setiawati Wonowidjojo 0,58%, Lucas Julia Suhardja 0,00, dan PT Suryamitra Kusuma sebesar 6,26%.
Hingga kuartal I-2919, GGRM menjadi satu-satunya emiten rokok yang membukukan pertumbuhan pendapatan dua digit, yaitu 19,18% secara tahunan.
Total pendapatan perusahaan hingga akhir Maret 2019 mencapai Rp 26,2 triliun, berhasil melampaui pemasukan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang ada di level Rp 23,81 triliun. Total laba yang dikantongi GGRM juga naik 24,48% secara tahunan menjadi Rp 2,35 triliun.
Simak korporasi raksasa asal Indonesia.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/hps) Next Article Ssst! Ada Transaksi Negosiasi Gudang Garam Rp 355 M
Selain itu, perusahaan tersebut juga akan fokus pada pembangunan jembatan, jalan layang, termasuk juga pembangunan, peningkatan, pemeliharaan penunjang, pelengkap dan perlengkapan jalan, jembatan dan jalan layan seperti pagar/tembok penahan, drainase jalan, marka jalan dan rambu-rambu.
"Pendirian perusahaan tidak memiliki dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perusahaan," kata Sekretaris Perusahaan Gudang Garam Heru Budiman dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/7/2019).
Pendirian ini dilakukan pada 26 Juli 2019 bersama dengan PT Suryaduta Investama (pemegang saham GGRM sebesar 69,29%). Lokasi anak usaha di bidang konstruksi bangunan ini di Kediri, Jawa Timur.
Pendirian Surya Kerta Agung telah dituangkan ke dalam Akta Pendirian Nomor 28 tanggal 26 Juli 2019 yang dibuat oleh Notaris Danny Rachman Hakim. Dengan struktur modal dasar Rp 200 miliar dan modal ditempatkan dan disetor Rp 100 miliar.
Sebelumnya pada awal Juli, Gudang Garam bersama PT Surya Madistrindo juga memutuskan melakukan pengurangan modal ditempatkan dan disetor di PT Surya Inti Tembakau yang semula adalah sebesar Rp 500 miliar menjadi Rp 300 miliar.
Mengacu laporan keuangan Maret 2019, pemegang saham GGRM terbesar yakni Suryaduta Investama 69,29%. Sisa saham dipegang oleh investor publik 23,78%, Susilo Wonowidjojo 0,09%, Juni Setiawati Wonowidjojo 0,58%, Lucas Julia Suhardja 0,00, dan PT Suryamitra Kusuma sebesar 6,26%.
Hingga kuartal I-2919, GGRM menjadi satu-satunya emiten rokok yang membukukan pertumbuhan pendapatan dua digit, yaitu 19,18% secara tahunan.
Total pendapatan perusahaan hingga akhir Maret 2019 mencapai Rp 26,2 triliun, berhasil melampaui pemasukan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang ada di level Rp 23,81 triliun. Total laba yang dikantongi GGRM juga naik 24,48% secara tahunan menjadi Rp 2,35 triliun.
Simak korporasi raksasa asal Indonesia.
[Gambas:Video CNBC]
(tas/hps) Next Article Ssst! Ada Transaksi Negosiasi Gudang Garam Rp 355 M
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular