Dolar Singapura Bangkit dari Level Terlemahnya Februari 2018

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 July 2019 14:10
Dolar Singapura menguat melawan rupiah, Jumat (26/7/19), setelah pada Kamis turun hingga menyentuh level terlemah sejak Februari 2018.
Foto: Dolar Singapura (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Jumat (26/7/19) setelah Kamis kemarin turun hingga menyentuh level terlemahnya sejak Februari 2018.

Pada pukul 13:15 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.234,58 atau menguat 0,16% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sementara pada Kamis kemarin Mata Uang Negeri Merlion ini melemah 0,31%.





Melihat posisinya di level terendah lebih dari setahun, maka wajar ada technical rebound. Apalagi rilis data ekonomi dari Singapura cukup bagus.

Tingkat pengangguran Singapura stabil di level 2,2% di kuartal-II 2019. Sementara produksi industri bulan Juni naik 1,2% month-on-month (MoM) setelah turun 0,1% di bulan sebelumnya. Pertumbuhan tersebut sekaligus mematahkan konsensus penurunan 0,7% di Trading Economics.



Secara tahunan atau year-on-year (YoY) produksi industri turun 6,9% lebih besar dari bulan sebelumnya 2%, tetapi masih lebih baik dari konsensus turun 7,9%. Penguatan Dolar Singapura di pasar spot juga berdampak pada kurs jual beli di dalam negeri.

Berikut beberapa kurs jual beli yang diambil dari situs resmi beberapa bank siang ini.

BankKurs BeliKurs Jual
BCA10.206,9610.254,96
BRI10.173,0210.309,90
Mandiri10.210,0010.270,00
BNI10.206,0010.263,00


TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap) Next Article Tekanan Dolar Singapura Melunak, Rupiah Bertahan di Rp 10.445

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular