Bos BCA Bicara Soal Likuiditas Bank, NPL & Industri Tekstil

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
25 July 2019 10:34
Kredit bermasalah
Foto: REUTERS/Beawiharta
Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL), menurut Jahja, juga harus menjadi perhatian industri perbankan saat ini. Selain menjamurnya perusahaan yang gagal membayar utang, permintaan akan kredit saat ini juga dirasa tidak terlalu banyak. Hal ini juga disebabkan modal kerja tidak terlalu berkembang.

"Tapi secara umum kita lihat harus lebih berhati-hati. Provisioning yang kita buat dibanding tahun lalu cukup besar. Saya juga tidak janjikan NPL kita akan tetap di angka 1,45%," ucap Jahja. 

Hal ini disebabkan dalam kondisi ekonomi yang sedang bertumbuh kredit bisa tumbuh 15%-20%, namun penambahan NPL tidak akan tampak atau bahkan negatif. Jika ekonominya tidak menunjang maka NPL akan meningkat mau tidak mau.

Untuk itu, menurut Jahja,penting untuk memiliki cadangan yang cukup. BCA sendiri mulai mengidentifikasi betul kreditur yang harus dibuatkan cadangan mulai sekarang. 

"Yang penting cadangan cukup dan kita mulai identifikasi betul yang harus dibikinkan cadangan, akan kita bikin cadangan dari sekarang," kata Jahja. 

Dia menekankan perbankan harus bersiasat cukup hati-hati dalam melepas kredit karena di satu sisi BCA sendirj ingin melepas kredit, tapi kredit harus kembali dengan wajar tanpa restrukturisasi. 

"Tidak direstrukturisasi-restrukturisasi nanti rugi.  Tapi toh terjadi 'batuk-batuk' terpaksa harus kita restruktur," kata Jahja. 


(roy/roy)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular