
Ulasan Teknikal IHSG
Koreksi di Awal Pekan, Adakah Harapan bagi IHSG Besok?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
22 July 2019 19:00

Jakarta,CNBC Indonesia - Mengawali perdagangan awal pekan ini, Senin (22/7/2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya mampu bertengger di level 6.433,55 atau melemah sebesar 0,36%.
Pada awal perdagangan, IHSG memulai perdagangan dengan menguat 0,08%. Penguatannya berlanjut hingga menuju level tertingginya di 6.468, karena terimbas sentimen positif dari penurunan suku bunga BI 7 day RR minggu lalu sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%.
Selepas penguatan tertingginya, IHSG berangsur-angsur turun mengikuti sentimen global akibat ketegangan di Timur Tengah. Salah satunya ialah sentimen langkah Iran menyita kapal tanker minyak berbendera Inggris di Selat Hormuz, Jumat lalu, dikarenakan kapal tersebut dianggap melanggar peraturan internasional.
Harga minyak mentah terlihat naik pada perdagangan Senin sore ini. Minyak mentah Brent di pasar spot dunia naik 1,44% menjadi US$ 63,37/barel, sementara minyak mentah WTI naik 1,04% menjadi US$ 56,21/barel, seperti dilansir CNBC International.
Dampak negatif dari kondisi geopolitik tersebut membuat IHSG pada sesi I melemah 0,44% pada level 6.428.
Memasuki sesi II, IHSG terlihat betah berada di zona merah dan mencatatkan level terendah yang tersentuh pada pukul 15:40 WIB di level 6.420 atau minus 0.56%.
Indeks berhasil menipiskan pelemahan pada waktu perdagangan pasca penutupan dengan pelemahan 0,36% akibat penguatan saham bank-bank BUKU (bank umum kelompok usaha) IV, atau bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun.
Secara teknikal, IHSG cenderung bergerak fluktuatif seiring terbentuknya pola lilin hitam pendek (short black candle). Meski demikian belum ada tanda-tanda perubahan tren naik IHSG dalam jangka menengah pendek.
Secara posisi IHSG juga masih sedikit bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average five/MA5), sehingga cenderung berfluktuasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Ada kok Saham LQ45 yang Murah, Ini Daftarnya Kak!
Pada awal perdagangan, IHSG memulai perdagangan dengan menguat 0,08%. Penguatannya berlanjut hingga menuju level tertingginya di 6.468, karena terimbas sentimen positif dari penurunan suku bunga BI 7 day RR minggu lalu sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%.
Selepas penguatan tertingginya, IHSG berangsur-angsur turun mengikuti sentimen global akibat ketegangan di Timur Tengah. Salah satunya ialah sentimen langkah Iran menyita kapal tanker minyak berbendera Inggris di Selat Hormuz, Jumat lalu, dikarenakan kapal tersebut dianggap melanggar peraturan internasional.
Harga minyak mentah terlihat naik pada perdagangan Senin sore ini. Minyak mentah Brent di pasar spot dunia naik 1,44% menjadi US$ 63,37/barel, sementara minyak mentah WTI naik 1,04% menjadi US$ 56,21/barel, seperti dilansir CNBC International.
Dampak negatif dari kondisi geopolitik tersebut membuat IHSG pada sesi I melemah 0,44% pada level 6.428.
Memasuki sesi II, IHSG terlihat betah berada di zona merah dan mencatatkan level terendah yang tersentuh pada pukul 15:40 WIB di level 6.420 atau minus 0.56%.
Indeks berhasil menipiskan pelemahan pada waktu perdagangan pasca penutupan dengan pelemahan 0,36% akibat penguatan saham bank-bank BUKU (bank umum kelompok usaha) IV, atau bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun.
Secara teknikal, IHSG cenderung bergerak fluktuatif seiring terbentuknya pola lilin hitam pendek (short black candle). Meski demikian belum ada tanda-tanda perubahan tren naik IHSG dalam jangka menengah pendek.
Secara posisi IHSG juga masih sedikit bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average five/MA5), sehingga cenderung berfluktuasi.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Ada kok Saham LQ45 yang Murah, Ini Daftarnya Kak!
Most Popular