
Tahan Dulu! Mau Wisata ke Singapura, Dolar-nya Lagi Naik
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
22 July 2019 16:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Singapura menguat tipis melawan rupiah pada perdagangan Senin (22/7/19) setelah mencapai level terlemah sejak Februari 2018.
Belum ada momentum pergerakan baru, rupiah seharusnya masih unggul melawan dolar Singapura, tetapi melihat posisinya maka wajar jika ada aksi ambil untung atau profit taking, Mata Uang Garuda pun memberi jalan untuk menguat bagi Mata Uang Negeri Merlion.
Pada pukul 15:20 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.248,49 atau menguat 0,12%
Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate 25 basis poin (bps) pada Kamis (18/7/19) lalu mendongkrak kinerja rupiah. Gubenur BI Perry Warjiyo bahkan membuka peluang untuk kembali memangkas suku bunga di masa yang akan datang.
"BI memandang masih terbuka ruang bagi kebijakan moneter yang akomodatif, sejalan dengan rendahnya inflasi dan momentum mendorong pertumbuhan ekonomi. Kami sudah akomodatif dalam beberapa bulan terakhir dan tetap akomodatif ke depannya," papar Perry
Pelonggaran moneter oleh Perry dilakukan karena BI bukan karena perekonomian sedang terancam, melainkan karena memiliki ruang pelonggaran lebih besar terutama karena terjaganya inflasi. Ruang tersebut dimanfaatkan oleh BI untuk memacu perekonomian lebih kencang.
Hal tersebut membuat rupiah berjaya pada hari Jumat, hingga menekan dolar Singapura ke level terendah sejak Februari 2018. Pada perdagangan hari ini dolar Singapura juga sempat tertekan ke level Rp 10.229,86 sebelum memangkas pelemahan tersebut dan berbalik menguat akibat aksi profit taking.
Berikut tabel pergerakan dolar Singapura melawan rupiah sepanjang bulan Juli.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Tekanan Dolar Singapura Melunak, Rupiah Bertahan di Rp 10.445
Belum ada momentum pergerakan baru, rupiah seharusnya masih unggul melawan dolar Singapura, tetapi melihat posisinya maka wajar jika ada aksi ambil untung atau profit taking, Mata Uang Garuda pun memberi jalan untuk menguat bagi Mata Uang Negeri Merlion.
Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate 25 basis poin (bps) pada Kamis (18/7/19) lalu mendongkrak kinerja rupiah. Gubenur BI Perry Warjiyo bahkan membuka peluang untuk kembali memangkas suku bunga di masa yang akan datang.
"BI memandang masih terbuka ruang bagi kebijakan moneter yang akomodatif, sejalan dengan rendahnya inflasi dan momentum mendorong pertumbuhan ekonomi. Kami sudah akomodatif dalam beberapa bulan terakhir dan tetap akomodatif ke depannya," papar Perry
Pelonggaran moneter oleh Perry dilakukan karena BI bukan karena perekonomian sedang terancam, melainkan karena memiliki ruang pelonggaran lebih besar terutama karena terjaganya inflasi. Ruang tersebut dimanfaatkan oleh BI untuk memacu perekonomian lebih kencang.
Hal tersebut membuat rupiah berjaya pada hari Jumat, hingga menekan dolar Singapura ke level terendah sejak Februari 2018. Pada perdagangan hari ini dolar Singapura juga sempat tertekan ke level Rp 10.229,86 sebelum memangkas pelemahan tersebut dan berbalik menguat akibat aksi profit taking.
Berikut tabel pergerakan dolar Singapura melawan rupiah sepanjang bulan Juli.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Tekanan Dolar Singapura Melunak, Rupiah Bertahan di Rp 10.445
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular