
Ulasan Teknikal IHSG
Melesat di Awal Pekan, ke mana Arah IHSG Hari Ini?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
16 July 2019 08:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan di awal pekan ini, Senin kemarin (15/7/2019) dengan sangat baik. IHSG mampu mengakhiri perdagangan di zona hijau dengan penguatan 0,7% ke level 6.418.
Untuk perdagangan Selasa ini (16/7/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat. Level pergerakan yang berpotensi terjadi pada rentang 6.400 hingga 6.470.
Dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama yang menguat pagi tadi berpotensi membawa angin segar bagi bursa-bursa di Asia. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,1%, Nasdaq Composite bertambah 0,17%, sedangkan S&P 500 bergerak cenderung stagnan dengan hanya menguat 0,02%.
Kemarin, bank ketiga terbesar di AS, Citigroup, telah merilis laporan keuangan kuartal II-2019, di mana kinerja keuangan perusahaan berhasil mengalahkan ekspektasi pasar.
Secara keseluruhan pendapatan naik 2% secara tahunan didongkrak oleh pertumbuhan konsumen segmen bisnis yang lebih aktif menggunakan kartu kredit, dilansir Reuters.
Dari dalam negeri, pertemuan Prabowo Subianto dengan Presiden terpilih Joko Widodo pada Sabtu lalu dimaknai positif oleh pelaku pasar. Selain itu, pidato emosional Jokowi di Sentul Convention Center (SCC) hari Minggu tadi malam juga direspons positif.
Secara transaksi perdagangan kemarin lumayan ramai dengan membukukan Rp 8,84 triliun. Adapun investor asing kembali membukukan net buy senilai Rp 258 miliar di pasar reguler, angkanya bahkan mencapai Rp 528 miliar jika ditambah dengan transaksi yang terjadi di pasar negosiasi dan tunai.
Secara teknikal, IHSG cenderung bergerak mengikuti tren kenaikan jangka pendeknya. Pola lilin putih pendek (short white candle) yang terbentuk hari ini menandakan kontinuitas pergerakan dari tren yang ada.
Secara posisi IHSG juga masih bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average five/MA5), sehingga mempunyai kecenderungan menguat dalam jangka pendek.
Ruang penguatan IHSG masih terbuka secara momentum, mengingat IHSG belum memasuki level jenuh belinya (overbought), menurut indikator teknikal Relative Strength Index (RSI).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Ditopang Kenaikan Komoditas, IHSG Siap Tembus Level 6.700
Untuk perdagangan Selasa ini (16/7/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat. Level pergerakan yang berpotensi terjadi pada rentang 6.400 hingga 6.470.
Dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama yang menguat pagi tadi berpotensi membawa angin segar bagi bursa-bursa di Asia. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,1%, Nasdaq Composite bertambah 0,17%, sedangkan S&P 500 bergerak cenderung stagnan dengan hanya menguat 0,02%.
Kemarin, bank ketiga terbesar di AS, Citigroup, telah merilis laporan keuangan kuartal II-2019, di mana kinerja keuangan perusahaan berhasil mengalahkan ekspektasi pasar.
Secara keseluruhan pendapatan naik 2% secara tahunan didongkrak oleh pertumbuhan konsumen segmen bisnis yang lebih aktif menggunakan kartu kredit, dilansir Reuters.
Dari dalam negeri, pertemuan Prabowo Subianto dengan Presiden terpilih Joko Widodo pada Sabtu lalu dimaknai positif oleh pelaku pasar. Selain itu, pidato emosional Jokowi di Sentul Convention Center (SCC) hari Minggu tadi malam juga direspons positif.
Secara transaksi perdagangan kemarin lumayan ramai dengan membukukan Rp 8,84 triliun. Adapun investor asing kembali membukukan net buy senilai Rp 258 miliar di pasar reguler, angkanya bahkan mencapai Rp 528 miliar jika ditambah dengan transaksi yang terjadi di pasar negosiasi dan tunai.
Secara teknikal, IHSG cenderung bergerak mengikuti tren kenaikan jangka pendeknya. Pola lilin putih pendek (short white candle) yang terbentuk hari ini menandakan kontinuitas pergerakan dari tren yang ada.
![]() |
Secara posisi IHSG juga masih bergerak di atas rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average five/MA5), sehingga mempunyai kecenderungan menguat dalam jangka pendek.
Ruang penguatan IHSG masih terbuka secara momentum, mengingat IHSG belum memasuki level jenuh belinya (overbought), menurut indikator teknikal Relative Strength Index (RSI).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Ditopang Kenaikan Komoditas, IHSG Siap Tembus Level 6.700
Most Popular