
Tambah Modal, Bank Mayapada Rights Issue 455 Juta Saham
tahir saleh, CNBC Indonesia
15 July 2019 15:59

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) berencana menerbitkan saham baru dalam rangka penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue sebanyak 455.495.000 saham seri B.
Jumlah saham tersebut setara dengan 6,67% dari modal disetor setelah terlaksananya Penawaran Umum Terbatas (PUT) ke-12 ini dengan nilai nominal Rp 100/saham. Namun harga pelaksanaan rights issue ini belum ditentukan oleh perseroan.
"Rencana perseroan untuk melakukan penambahan modal ni akan dilaksanakan segera setelah pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh OJK [Otoritas Jasa Keuangan]," tulis manajemen MAYA dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/7/2019).
Merujuk pada ketentuan Pasal 8 Ayat 3 Peraturan OJK (POJK) Nomor 32/2015, jangka waktu tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran OJK tidak lebih dari 12 bulan.
Data perdagangan BEI pada Senin ini menunjukkan, saham MAYA stagnan saja di level Rp 7.000/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 44,64 triliun. Tak ada investor asing yang masuk, dan secara year to date atau tahun berjalan saham perseroan minus tipis 0,36%.
Manajemen menegaskan rencana rights issue ini diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan perseroan sehingga dapat menambah kemampuan perseroan untuk meningkatkan kegiatan usaha, kinerja, dan daya saing dalam industri yang sama.
"Seluruh dana hasil PUT ke 12 ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan dalam meningkatan aktiva produktif dalam bentuk kredit."
PUT ini adalah yang ke-12 kalinya. Terakhir MAYA menggelar rights issue ke-11 pada 26 September 2018, ketika itu MAYA menerbitkan 910.988.100 saham biasa Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 100 dengan harga per saham Rp 2.200/saham.
Data laporan keuangan per Maret 2019 menunjukkan, saham seri B MAYA dipegang oleh JPMCB Na Re-Cathay Life Insurance Co Ltd 40%, PT Mayapada Karunia 21,71%, PT Mayapada Kasih 3,20%, Galasco Investments Limited 10%, Unity Rise Ltd 7,31%, dan publik 11,69%.
(tas/hps) Next Article MAYA Berniat Kembali Gelar Right Issues
Jumlah saham tersebut setara dengan 6,67% dari modal disetor setelah terlaksananya Penawaran Umum Terbatas (PUT) ke-12 ini dengan nilai nominal Rp 100/saham. Namun harga pelaksanaan rights issue ini belum ditentukan oleh perseroan.
"Rencana perseroan untuk melakukan penambahan modal ni akan dilaksanakan segera setelah pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh OJK [Otoritas Jasa Keuangan]," tulis manajemen MAYA dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/7/2019).
Merujuk pada ketentuan Pasal 8 Ayat 3 Peraturan OJK (POJK) Nomor 32/2015, jangka waktu tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran OJK tidak lebih dari 12 bulan.
Data perdagangan BEI pada Senin ini menunjukkan, saham MAYA stagnan saja di level Rp 7.000/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 44,64 triliun. Tak ada investor asing yang masuk, dan secara year to date atau tahun berjalan saham perseroan minus tipis 0,36%.
"Seluruh dana hasil PUT ke 12 ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan dalam meningkatan aktiva produktif dalam bentuk kredit."
PUT ini adalah yang ke-12 kalinya. Terakhir MAYA menggelar rights issue ke-11 pada 26 September 2018, ketika itu MAYA menerbitkan 910.988.100 saham biasa Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp 100 dengan harga per saham Rp 2.200/saham.
Data laporan keuangan per Maret 2019 menunjukkan, saham seri B MAYA dipegang oleh JPMCB Na Re-Cathay Life Insurance Co Ltd 40%, PT Mayapada Karunia 21,71%, PT Mayapada Kasih 3,20%, Galasco Investments Limited 10%, Unity Rise Ltd 7,31%, dan publik 11,69%.
(tas/hps) Next Article MAYA Berniat Kembali Gelar Right Issues
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular